Presiden Rema UPI: Jangan Terlalu Dalam Mencampuri Ormawa

65

Bumi Siliwangi,isolapos.com-

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM Rema) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengkhawatirkan adanya pengaturan organisasi yang akan mengekang kebebasan mahasiswa dalam berorganisasi. “Padahal, biarkanlah Mahasiswa Lebih kreatif dan dinamis lagi, jangan terlalu dalam mencampuri Organisasi Kemahasiswaan (ormawa-red),” ujar Irfan Ahmad Fauzi pada isolapos.com di gedung Pusat kegiatan Mahasiswa (PKM) UPI, Minggu, (26/9).

Kekhawatiran itu muncul  setelah adanya opini Cecep Darmawan, Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan UPI, yang berjudul Legalitas dan Larangan Berafiliasi bagi Ormawa pada media Gema Bumi Siliwangi yang diterbitkan oleh UPI.

Irfan menyoroti beberapa hal dalam tulisan Cecep itu, salah satunya mengenai perlunya Ormawa mendapat Surat keputusan (SK) dari rektor baik organisasinya maupun kepengurusannya. Menurut Irfan, SK dari rektor itu tidaklah perlu. “SK justru membatasi ruang gerak mahasiswa,” ujarnya. Nantinya, lanjut irfan, kalau ada pertentangan dengan rektor dan SK organisasinya dicabut, maka organisasinya pun menjadi mati.

Irfan juga mengomentari ketidaksetujuan Cecep tehadap nama Rema yang disandang BEM. Irfan mengatakan bahwa nama Rema merupakan hasil dari dinamika mahasiswa di dalam Sidang Umum. “Legalitasnya sudah tentu terjamin,” tandasnya.

Dalam tulisan itu, Cecep menyatakan kritik dan saran harus dalam koridor etika dan hukum. Irfan pun menyimpulkan dari tulisan itu bahwa nantinya ada keinginan untuk membuat peraturan opini. Bagi irfan, kritik dan saran itu merupakan pembelajaran. “Wajar saja kalau seorang pemimpin dikritik. Kalau tak mau dikritik tak usah jadi pemimpin,” ungkap Irfan. [Nurjaman]

Comments

comments