Pers Itu Bagian dari Demokrasi
Bumi Siliwangi,isolapos.com-
“Demokratisasi dunia kampus sudah mati,” ujar Yoyon Bachtiar Irianto, saat menyampaikan materi dalam acara kajian eksternal Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM Rema) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Auditorium Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), Jum’at (24/9). Kajian tersebut bertemakan Demokratisasi dan Peran Strategis Mahasiswa di Kampus.
Dalam diskusi itu, Yoyon menyayangkan penarikan majalah Isola Pos oleh pihak keamanan. Bagi yoyon, pers mahasiswa merupakan salah satu bagian dari demokrasi di kampus. Untuk itu, pers mahasiswa punya peran strategis. “Penarikan itu sesungguhnya tidak perlu,” tuturnya.
Selain itu, Rivan Arifiyansyah, salah seorang pemateri dari majalah Isola Pos, mengatakan bahwa dalam kehidupan demokrasi, kebebasan berpendapat baik itu lisan maupun tulisan itu penting.”Salah satu contohnya adalah kebebasan pers,” ujar Rivan.
Dia mencontohkan bahwa ketika ada penghalangan dalam kerja-kerja pers baik itu di lingkungan kampus atau di masyarakat, maka itu telah mencederai nilai-nilai demokratis. “Maka peraturan apapun yang menghalangi kebebasan berpendapat harus dilawan,” ujarnya.
Ali Mahfud, Menteri Departemen Sosial dan Politik BEM REMA UPI, yang juga menjadi pemateri pada acara tersebut, menyatakan bahwa pers mampu mengkritik untuk mencari solusi. “Ketika pers mampu mengkritik untuk mencari solusi, ya silakan saja karena ini bentuk demokratisasi,” ungkapnya.
Mengenai peran mahasiswa, Ali pun menjelaskan bahwa mahasiswa merupakan unsur terbesar universitas, maka dalam mengambil sebuah kebijakan sudah semestinya aspirasi dari mahasiswa juga diperhatikan. [Fikri Fasha]