Stop Komersialisasi Pendidikan
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Naiknya biaya masuk Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 2011 mendorong mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Studi Kemasyarakatan (UKSK ) menggelar aksi “Stop Komersialiasi” di depan gedung Direktorat Akademik dan Kemahasiswaan, Kamis (14/7).
Aksi ini menuntut dibatalkannya kebijakan UPI tentang biaya masuk yang semakin mahal tiap tahunnya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, biaya masuk UPI tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 100% hampir pada setiap jurusan.
Meningkatnya biaya masuk yang ditetapkan oleh UPI tahun 2011 dinilai Zulfa Nasrulloh, koordinator lapangan aksi, merupakan bentuk ketidakwajaran. Padahal menurutnya, berdasarkan data dari direktorat akademik menunjukkan jumlah kuota mahasiswa jalur SNMPTN tahun 2011 lebih banyak jumlahnya dibandingkan tahun 2010.
Tercantum tahun 2011 UPI menerima mahasiswa jalur SNMPTN sebanyak 4.211 , berbeda dengan tahun 2010 yang hanya memiliki kuota 3.350 mahasiswa untuk jalur SNMPTN.
“Kalau jumlah mahasiswanya sedikit, biaya masuk dinaikkan itu wajar. Sekarang kan jumlah mahasiswanya banyak, ini malah tidak rasional,” ujar Zulfa.
Aksi Stop Komersialiasasi ini sendiri mengharapkan UPI tidak menyalahgunakan wewenang yang dimiliki terkait biaya pendidikan.
“Kami berharap UPI dapat menurunkan biaya masuk UPI,” ucap Zulfa.
Zulfa mengungkapkan bahwa aksi ini akan dilaksanakan tiap minggunya sebagai tindak lanjut mengenai permasalahan biaya pendidikan. “Saat ini kami masih memikirkan untuk melakukan audiensi bersama pihak rektorat,” ujar Zulfa saat ditemui usai aksi. [Lia Anggraeni]