Purna Bhakti Fakry Ghaffar

108

Fakry Ghaffar saat menyampaikan orasi ilmiahnya dalam acara Purna Bhakti, di Balai Pertemuan Umum UPI, Sabtu (15/9).

Bumi Siliwangi, Isolapos.com-

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan acara purna bhakti untuk profesornya, Mohammad Fakry Gaffar, di Balai Pertemuan Umum UPI, Sabtu (15/9).  Mantan Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung (1996-2000) dan Rektor UPI (2000-2004) ini memasuki masa purna bhaktinya sebagai Guru Besar bidang Administrasi Pendidikan yang telah berusia 70 tahun.

“Purna Bhakti ini hanya sebagai PNS, tapi sebagai akademika tidak ada batas purna bhakti” ujar Rektor UPI, Sunaryo Kartadinata dalam pidatonya.

Sunaryo memberikan apresiasi tinggi kepada Fakry yang telah mengabdikan hidupnya untuk UPI. Ia juga mengagumi keputusan-keputusan Fakry ketika menjadi orang nomor satu di UPI, salah satunya perubahan nama IKIP menjadi UPI.

“Mempertahankan kata pendidikan merupakan keputusan yang cerdas dan tepat karena itu adalah jati diri kita,” kata Sunaryo.

Dalam acara purna bhaktinya ini, Fakry memberikan orasi ilmiah dengan tema “Membangun Universitas Masa Depan : Strategi Jangka Panjang Menuju World Class University pada Tahun 2035”. Ia mengkritik kebijakan pemerintah tentang perguruan tinggi dengan menyebutnya “paradoks dalam kebijakan”.

Menurut Fakry, paradoks ini terlihat ketika pemerintah yang menginginkan perguruan tinggi yang bermutu sementara aliran dana dipersulit. Juga ketika pemerintah memberikan otonomi kepada ketujuh Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara yang kini menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum tetapi masih terdapat kontrol dari pusat.

“Ingin mutu hebat, dana dipersulit. Otonomi diberikan, cemas, kontrol masuk. Makanya universitas sekarang, maju dua langkah mundur empat langkah,” kata Fakry. [Melly A. Puspita]

Comments

comments