Mahasiswa Dapat Dukungan Duduk di MWA
Bumi Siliwangi, isolapos.com,-
Tim Penyusun Statuta dan Pembantu Dekan I FPBS UPI, saat berdiskusi mengenai draf statuta di Auditorium B FPBS, Jum’at (12/11).
Keinginan mahasiswa duduk di Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mendapat dukungan dari salah satu dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Khaerudin. Khaerudin mengungkapkan, mahasiswa perlu berada di MWA sebagai salah satu sumber ide dan gagasan untuk kemajuan universitas. “Mahasiswa punya kewenangan, semangat keilmuan, dan demokrasi,” katanya dalam diskusi yang diadakan oleh tim penyusun statuta di ruang Auditorium B Gedung Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Jumat (12/10).
Namun, hal itu tidak disepakati oleh anggota Tim Penyusun Statuta, Yadi Ruyadi. Ia mengatakan, kewajiban universitas untuk melayani mahasiswa, bukan mahasiswa yang melayani dan dilayani untuk dirinya sendiri. Selain itu, Yadi juga mengatakan akan sulit menentukan siapa yang akan duduk di MWA. “ Siapa yang akan duduk di MWA, apakah mahasiswa S1, S2 atau S3 ,” ujar Yadi.
Yadi melanjutkan, alasan lainnya adalah keberadaan mahasiswa akan menyulitkan karena setiap tahun berganti. “Sedangkan SK kan ditetapkan oleh rektor,” ucap Yadi.
Terkait hal itu, mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia yang hadir dalam acara tersebut, Alvian Rivaldhi, angkat bicara. Ia tidak mempermasalahkan jika tidak ada unsur mahasiswa di MWA, yang terpenting pelayanan kepada mahasiswa ditingkatkan. “Seperti sarana prasarana untuk kegiatan jam malam di PKM,” ujar Alvian.
Alvian menambahkan, transparansi uang praktikum kepada mahasiswa juga diperlukan. “Kami juga perlu tahu uang praktikum untuk apa saja,” ucap Alvian. [Julia Hartini&Farid Maulana]