Kecelakaan, Dua Alumni UPI Belum Ditemukan
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Kabar terakhir yang didapat isolapos.com, korban kecelakaan yang menimpa dua Alumni UPI, peserta Sarjana Mendidik Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM3T), hingga kini (27/11) ternyata belum ditemukan.
Salah seorang kawan Winda yang selamat dalam kecelakaan itu, Ira Fathrya Ulfha, mengungkapkan kabar Winda Yulia sudah ditemukan dalam kondisi kritis ternyata tidak benar. Menurut keterangan Ira yang dihubungi isolapos.com via telepon seluler, menyatakan bahwa yang selamat dan dalam kondisi kritis adalah peserta SM3T lain asal Universitas Negeri Medan.
Sebelumnya, diberitakan isolapos.com, Direktur Direktorat Akademik, Agus Taufik, mengatakan Winda ditemukan dalam kondisi kritis. Namun, menurut Ira, baik Winda maupun Geugeut Zaludiosanua Annafi hingga saat ini belum ditemukan. Hanya tas dan belanjaan Winda saja yang ditemukan. Selain itu, dua awak perahu ikut hilang dan perahu ditemukan dalam keadaan rusak parah.
Ira sempat menceritakan peristiwa nahas yang menimpa kawannya Winda dan Geugeut di sungai daerah Batu Katak. Saat itu, terdapat sembilan orang dalam perahu yang terdiri dari dua orang awak perahu, empat orang alumni UPI, dan tiga dari Universitas Negeri Medan (UNIMED). “Saat kami berangkat, keadaan air sedang naik dan beban dalam boat terlalu berat,” jelas Ira. Ia menambahkan, dalam perahu terdapat semen, barang belanjaan, dan lain-lain. Namun, sayangnya kelebihan beban di perahu nampaknya tidak dihiraukan.
Perjalanan dari pelabuhan Kota Aceh menuju Simpang Jernih normalnya hanya empat setengah jam. Namun, perjalanan para peserta SM3T kali ini kurang lebih selama delapan jam. Mereka berangkat dari Pelabuhan Kota Aceh pada pukul 08.15 WIB dan sampai di Simpang Jernih pada pukul 16.00 WIB. Setibanya di Simpang Jernih, turun tiga orang, yaitu satu orang peserta SM3T dari UNIMED dan dua orang peserta SM3T dari UPI, salah satunya adalah Ira.
Saat berhenti di Simpang Jernih, perahu sudah terlihat keberatan. Sebelum sampai Simpang Jernih, air sudah terlihat masuk ke dalam perahu. Ira menceritakan, keadaan perahu dan air nampak sudah hampir sejajar, padahal perjalanan menuju Maligi masih cukup jauh.
Magrib setelah kejadian, Ira mendapat telepon dari mahasiswa asal Medan. Mahasiswa tersebut menjelaskan bahwa Winda, peserta SM3T asal UPI mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju Maligi. “Winda terlebih dahulu hanyut. Kemudian, Geugeut berusaha untuk menyelamatkan Winda. Namun, keduanya hilang terbawa arus,” cerita Ira menirukan ucapan kawannya asal Medan itu.
Sampai saat ini, Tim SAR, warga, dan beberapa peserta SM3T Aceh Timur, masih terus mencari korban. Pihak UPI pun sudah mengirim tim beserta keluarga korban untuk mencari keterangan lebih lanjut. [Dessy Nur Amelia]