Bidik Misi Telat Cair, Mahasiswa Rela Jual Ginjal ?
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Lambatnya pencairan dana Biaya Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidik Misi) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 2012 kuota tambahan, menuai keresahan dan keputusasaan mahasiswa yang tergabung dalam Grup Lingkar Bidik Misi UPI di situs jejaring sosial Facebook.
Dana yang seharusnya turun November 2012 lalu ini tak kunjung tiba, kabarnya biaya bulanan penerima bidik misi akan dirapel ke Januari 2013. Bahkan salah satu pemilik akun Facebook, Rizki van Persib berkomentar, “Masa saya harus jual ginjal untuk bayar kostan?” tulisnya.
Meski bernada candaan, Rizki mengaku sangat kecewa atas keterlambatan ini. “Pengeluaran untuk kuliah sangat banyak, untuk ke depannya kalau udah cair, ya harus rutin setiap bulannya, jangan sampai nunggak berbulan-bulan,” kata Rizki.
Selain Rizki van Persib, pemilik akun Facebook bernama Hermawan sempat mengusulkan untuk melakukan aksi menuntut pencairan dana Bidik Misi. “Gimana coba nasib penerima Bidik Misi yang benar-benar hidupnya nge-tergantungin duit dari Bidik Misi ?” tulisnya.
Ia pun mengaku, selama ini kucuran dana dari Bidik Misi sebesar Rp 600 ribu yang diterimanya setiap bulan dirasa tidak cukup. “Mau ngutang dulu gitu ke rentenir dan pas akhir semester kita bayar?” katanya.
Menanggapi komentar Hermawan, salah satu pemilik akun Facebook yang tidak ingin disebutkan namanya, menyarankan agar Hermawan tidak langsung terbawa emosi. “Emosi tidak bisa menjadikan masalah dapat terselesaikan, tentunya akang lebih paham itu,” tuturnya. Menurutnya, mencoba untuk mencari uang sendiri dapat menjadi solusi dalam menanggapi permasalahan ini. “Kita manusia punya akal dan kalau ada ikhtiar pasti bisa dilewati,” ujarnya.
Namun kekecewaan yang sama akibat lambatnya Bidik Misi pun dilontarkan pemilik akun Facebook lainnya, Jenal Mutaqin. Meski Ia bersyukur dapat merasakan bangku kuliah tanpa biaya, namun Ia merasa harus menuntut apa yang menjadi haknya. Ia meminta pihak universitas untuk memberikan kejelasan tentang pencairan dana Bidik Misi. “Kami tidak mau diperlakukan dengan semena-mena, berikan kejalasan tentang pencairan ini, jangan hanya memberikan ketidakpastian,” tandasnya. [Melly A. Puspita]