Dirjen Dikti : SM3T Sudah di Evaluasi

154
Direktur Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Joko Santoso, saat pelepasan Jenazah Geugeut Zaludiosanusa Annafi di Masjid Al-Furqon UPI, Sabtu (8/12)

Bumi siliwangi, isolapos.com-

Direktur Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Joko Santoso mengatakan, pelaksanaan program Sarjana Mendidik Tertinggal, Terdepan, Terluar (SM3T) sudah dievaluasi.

Peristiwa kecelakaan di Sungai Simpang Jernih, Aceh Timur dua pekan lalu (26/11) yang menyebabkan meninggalnya dua alumni mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Winda Yulia dan Geugeut Zaludiosanusa Annafi, menjadi salah satu bahan evaluasi.

“Untuk kedepannya, kita akan bekali perlengkapan apa saja yang harus diberikan kepada peserta SM3T. Seperti untuk perjalanan di air, kita lengkapi dengan keamanannya,” ucap Joko saat ditemui isolapos.com sesuai pelaksanaan upacara pelepasan jenazah Geuegut di Masjid Al-Furqon UPI, Sabtu (8/12).

Ia menambahkan, untuk evaluasi daerah 3T, Tim Program SM3T akan melakukan identifikasi infrastruktur masing-masing daerah. Sehingga, akan diberikan pembekalan pada lokasi penempatan peserta, agar tidak terjadi hal yang serupa. “Infrastruktur di sana masih belum sebagus seperti kita di sini.  Kita bisa diskusikan dengan Perguruan Tinggi yang mendapat tugas untuk mengirim pengajar ke daerah tersebut,” tuturnya.

Mengenai peserta SM3T, menurut Joko tidak perlu ada lagi evaluasi. “Mereka bahkan lebih siap dari kami,” katanya.

Pada tahun sebelumnya, kata Santoso, program SM3T juga meninggalkan kisah duka. Pada saat itu terjadi kecelakaan terseretnya peserta SM3T oleh ombak pantai di Kupang, Nusa Tenggara Timur. “Ini kejadian kedua kalinya. Semoga tahun depan tidak ada lagi kejadian seperti ini,” harap Santosa. [Fachmi Maulana]

Comments

comments