12042013
Di tempat ini sejarah dipermainkan
Bahasa menjelma ajal
Cahaya merekam fakta paling sempurna
Pesan adalah hakim para pendusta
Cara adalah keterasingan dari cahaya
Tapi darah mana lagi yang harus kita alirkan?
Pada mata, tubuh dan hati
Kita memuisi dan mencipta
Tuhan bagi setiap kata-kata
Penulis
Zulfa Nasrulloh Wikarya, Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Tergabung dalam Arena Studi Apresiasi Sastra (ASAS ) Universitas Pendidikan Indonesia.