Catatan Sebagai Ucapan Terima kasih

65


            teringat Ibu Guru Linda

1.

Pagi buta, ia yang berjalan membawa sekantung doa
serta harapan, menemui anak-anak dalam buku dan
papan tulis. Mereka beku di balik kaku bangku-bangku,
menunggu sesuatu yang hangat untuk diturut dan ditiru.

Ucapan selamat pagi, doa-doa berhamburan di dinding
dan langit-langit ruangan. Suka-duka tak lagi mengembara.

2.

Ia yang bibirnya tak pernah bisu, berbicara tentang bahasa
asing dan bahasa indonesia, tak pernah mengeluh dengan
lelah waktu atau perpisahan yang melulu menyedihkan.

Ia tak pernah kehabisan cinta, akan datang papan tulis lain,
buku-buku lain dan cinta, yang lain pula.

3.

Terimakasih, ia adalah ladang ilmu dan kesabaran
bagu jiwa-jiwa yang haus rahasia juga pencarian

Ia serupa obat penengan bagi kesedihan.
pemandu jalan bagi setiap orang yang kehilangan peta
dan keseimbangan.

4.

Ia yang berjalan dengan membawa sekantung doa
dan harapan, kini ia juga membawa air  mata
untuk setiap kebahagiaan yang berganti seperti waktu.

Ia duduk dengan kebahagiaan, membacakan cerita.
anak-anak, mereka tetap duduk manis
di buku-buku dan papan tulis.

2013

 

Biodata Penulis

Bobby Muttaqien. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI. Bergiat di ASAS UPI dan CDTeater Jurdiksatrasia. Karyanya tersiar dalam media cetak dan beberapa antologi bersama. Tinggal di Bandung.

Comments

comments