Pendidikan Tidak Hanya Di Sekolah

90
Sukro saat memberikan pematerian dalam acara Seminar Nasional Pendidikan di Auditorium JICA Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI, Sabtu (16/11).

Bumi Siliwangi, isolapos.com-

Mantan Presiden Amerika Serikat ke 16, Abraham Lincoln pernah berkata bahwa filosofi ruang sekolah dalam suatu generasi akan menentukan filosofi pemerintah di masa depan. Sekarang, perspektif di Indonesia tentang sekolah hanya kegiatan yang dilakukan di sekolah dan itu merupakan perspektif yang salah.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia, Sukro Muhab di hadapan para peserta Seminar Nasional Pendidikan, Sabtu (16/11) di Auditorium JICA Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). “Pendidikan itu tidak hanya di sekolah, berkegiatan dalam organisasi ekstra-kurikuler pun justru sangat menunjang pendidikan anak kita,” jelas Sukro.

Sukro pun berpendapat, pendidikan sekarang hanya mentransmisikan bukan mentransformasi pengetahuan pada peserta didik. Menurutnya, siswa hanya dituntut untuk memecahkan soal bukan memecahkan persoalan. “Padahal seharusnya mereka (siswa-red) bisa memecahkan persoalan dalam kehidupan,” tuturnya.

Ujian Nasional (UN) tak luput menjadi persoalan bagi Sukro. Menurut dia, dengan adanya UN, siswa menjadi fokus untuk memecahkan soal-soal yang berkaitan dengan UN sehingga tidak bisa berkreativitas. “Perhatikan saja, setiap sekolah menjelang UN tiba, muncul bimbingan belajar selama tiga bulan,” tukasnya.

Hakikat Pendidikan, menurut Sukro, adalah pendidikan yang merekonstruksi seorang manusia agar mampu merekonstruksi dirinya secara luas sehingga mampu membangun dirinya, keluarga, masyarakat sesuai dengan apa yang diinginkan Allah. Pendidikan pun harus diarahkan pada upaya menyiapkan generasi agar mampu berkompetisi secara global dengan tidak meninggalkan nilai-nilai spiritual. Pendidikan juga tidak lagi bertumpuh pada pemberian pengetahuan yang bersifat kognitif (to know), melainkan disertai mengamalkan (to do) menginternalisasikannya (to be) dan menggunakan untuk hidup bermasyarakat (to life together). [Melly A. Puspita]

Comments

comments