Kegaduhan di Perpustakaan UPI Sulit Ditangani
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Meski kegaduhan yang tejadi di Gedung Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) banyak dikeluhkan pengunjung, namun hal itu sulit ditangani oleh pegawai perpustakaan. Hal itu disampaikan Kepala Perpustakaan UPI, Dinn Wahyudin di ruangannya Senin, (12/05). Ia mengatakan bahwa pegawai perpustakaan pun merasa terganggu dengan kegaduhan yang berasal dari lantai empat gedung itu. “Jangankan mahasiswa, kami pun terganggu,” ucap Dinn kepada isolapos.com.
Menanggapi keluhan pengunjung itu, Dinn tidak bisa berbuat banyak, dirinya tidak bisa menegur mahasiswa secara langsung. Selain itu, menurut Dinn, yang mempunyai kewenangan lebih untuk mengontrol keadaan di lantai tersebut adalah pihak Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB), sebagai pemilik lantai empat gedung itu. “Memang awalnya gedung ini (Gedung Perpustakaan –red) diperuntukkan untuk perpustakaan, tapi karena UPI kekurangan gedung jadi dipakai ruang kuliah,” ujarnya. Menurutnya, lantai empat perpustakaan akan digunakan mahasiswa FPEB sampai gedung baru FPEB rampung.
Dinn menambahkan bahwa tidak adanya petugas Satuan Pengamanan (Satpam) di lantai empat itu membuat mahasiswa sulit untuk ditegur. “Kan gak ada Satpam, jadi mahasiswanya juga harus menghargai pengunjung lain dong,” kata Dinn.
Keluhan itu dilontarkan salah satu pengunjung perpustakaan yang juga Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Anggi Megasari. Menurutnya kegaduhan tersebut berdampak negatif sehingga bisa membuat konsentrasi pengunjung buyar saat mengerjakan tugas atau membaca di perpustakaan. “Apalagi saya sibuk mengerjakan skripsi di sini,” keluhnya.
Kini, Gedung dengan luas 12.000 meter persegi itu terpaksa ditempati tiga unit kerja sekaligus, yaitu Direktorat Teknologi dan Komunikasi (Dir TIK) di lantai dasar, perpustakaan di lantai dua dan tiga serta di lantai empat dipergunakan oleh FPEB. [Tatang Zaelani]