Said Aqil Siradj: “Islam saja belum tentu mampu menyatukan umat”

102
aqil
Said Aqil Siradj saat pembukaan Muktamar Nasional (Munas) di Audtorium Jica FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jumat (22/01).

Faika Muhammad A

Bumi siliwangi,isolapos.com

Para kiai dan santri hingga saat ini memiliki visi menjunjung tinggi semangat watoniah atau nasionalisme. Menurut Ketua Nahdlathul Ulama, Said Aqil Siradj umat islam saja tidak cukup untuk membangun komitmen menjaga hal tersebut. “Islam saja belum tentu mampu menyatukan umat,”ujar Said saat pembukaan Muktamar Nasional (Munas), di Auditorium Jica FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jumat (22/01).

Said menambahkan, bahwasanya islam dan nasionalisme berkaitan erat. Dalam sambutannya, ia mencontohkan peristiwa 10 november 1948. Saat itu menurutnya, kalangan agama seperti santri dan kiai ikut membantu dalam mengusung kemerdekaan bangsa Indonesia. “Keluar lah pernyataan resolusi Jihad, berperang demi negara itu jihad,”tuturnya.

Diakhir sambutannya, Said mengatakan bahwa kalangan agama, dalam hal ini Kiai maupun santri harus mampu menjaga Negara Indonesia. Karena bagaimana pun negeri ini tidak lepas dari peran para santri terdahulu. “Seperti waktu perobekan bendera di hotel Oranje, sekarang hotel Majapahit, itukan seorang santri.” pungkasnya.

Pembukaan Munas KMNU sendiri dihadiri oleh petinggi NU yang lain, dari tingkat kota hingga nasional.

Comments

comments