Deni Darmawan: Pemberangusan Buku Tidak Bisa Diterima

317

Oleh Nurul Yunita

Bumi Siliwangi, Isolapos.com

“Dalam perspektif pendidikan yang namanya melarang membaca, melarang menulis, membakar buku karya penulis tidak bisa diterima,” tegas Deni Darmawan, dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Departemen Teknologi Pendidikan (Tekpend) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) diiringi riuh tepuk tangan penonton yang hadir dalam diskusi Bincang Isola bertajuk “Pelarangan Buku dan Ancaman Dunia Pendidikan” di Teater Terbuka Museum Pendidikan Nasional UPI, Jumat (27/05).

Deni sebagai praktisi pendidikan dalam Bincang Isola mengeluarkan kritiknya terkait pelarangan buku yang berbau kiri’, menurutnya, hal tersebut adalah suatu bentuk pembodohan generasi. Ia menambahkan, kegiatan membaca untuk memenuhi terwujudnya suatu nilai pendidikan, mempelajari buku berhaluan ’kiri’ maupun ‘kanan’ merupakan kewajiban. “Cuma yang tidak boleh itu dipraktekan dalam bentuk perilaku yang melawan ideologi Pancasila,” tegasnya, “Pancasila sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Kalau setelah baca buku lantas tidak shalat, tidak tenggang rasa terhadap sesama, itu yang salah.”

Perlunya tindakan yang cermat dan penelaahan lebih mengenai buku yang tidak boleh dibaca, yang membahayakan, dan dilarang menjadi hal yang harus dikaji terlebih dahulu. Dalam dunia pendidikan, dosen FIP tersebut berpesan agar jangan sampai pelarangan buku hanya sebagai ajang ‘ikut-ikutan’ saja. Perlunya bimbingan, pembekalan dan riset harus dilakukan. “Ini masih perlu riset, perlu pencermatan karena sensitif kalau dalam kacamata pendidikan,” ungkap Deni.

Adanya diskusi ini, ditanggapi positif oleh Deni. “Bagus, digagas oleh mahasiswa. Ambil nilai positif, nilai pendidikannya,” pungkasnya saat ditemui Isolapos.com seusai acara. []

Redaktur: Syawahidul Haq

Comments

comments