Tertukar
Oleh: Nurul Nur Azizah
Perempuan.
Sementara, puisi
puisi berbunga
mendesahkan pesonamu,
ragamu elokmu
sebentuk rasa
senyap kau
pikul dalam
kau, yang meretas
peluh fajar
ke senja, hingga
tak lagi mengenali bentuk
malam sekadar
kau, yang gagal merapikan
luka
menyayat senandung
haru tak terperi
Ah, tanganmu
t’lah tertukar
kaki-kaki berlarian
tanpa henti
kakimu, melaju
roda-roda peradaban
sarimu, diperah
menyusui zaman
yang tiada
pernah kenyang
tulangmu, bercokol
tiang-tiang
kesemakmuran
kau, tulang rusuk
tertukar
tulang punggung
Tega nian, keadaan.
“Puisi ini, saya dedikasikan untuk perempuan-perempuan tangguh di luar sana. Perempuan yang telah mengorbankan seluruh jiwa dan raganya berjuang menghidupi zaman. Juga jadi tumpuan keluarga. Perempuan yang berdiri dengan kaki, tangan, kepala dan seluruh sendi tubuhnya. Tapi, perempuan tetaplah perempuan. Yang lembut dan mudah patah. Teruslah berjuang, perempuan! Generasimu akan bertumbuh lebih kuat, lagi dan lagi.”
Sukamulya, 3 Augustus 2016