Bincang Isola Angkat Tema Kekerasan Seksual
Oleh: Nanda Meilinda
Bumi Siliwangi, isolapos.com – Diskusi bulanan Bincang Isola kembali hadir menghangatkan suasana malam yang diselenggarakan Unit Pers Mahasiswa (UPM) yang mengusung tema “Kekerasan Seksual : Kenali, Deteksi, Perangi” yang dilaksanakan Jum’at (23/12) di Teater Terbuka Museum Pendidikan Nasional UPI Bandung.
Pada kesempatan kali ini Bincang Isola mendatangkan narasumber yang kredibel dan komprehensif mengenai isu kekerasan seksual seperti; Riyanti dari Dinas Pendidikan Jawa Barat, Yusi Riksa Yustiana dari Lembaga Perlindungan Anak Jawa Barat (LPA Jabar), Hary Santoni dari Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan (GMPP), M. Djunaedi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Jawa Barat, Sri Maslihah dosen dari Departemen Psikologi UPI, dan Endang Yuli Purwati seorang dan penulis buku “Rumah Seribu Malaikat”.
Nurul Nur Azizah, sebagai ketua pelaksana mengungkapkan bahwa Bincang Isola dilaksanakan untuk membangun pola pikir kritis di masyarakat sehingga tidak apatis terhadap isu yang terjadi. “Kita hadirkan kegiatan diskusi ini agar lebih berisi. Juga ini merupakan gebrakan UPM mengadakan acara seperti ini tuh,” ujar Nurul Nur Azizah.
Tema mengenai kekerasan seksual pun diambil karena keresahan terhadap kasus yang kerap terjadi di dunia pendidikan. Para pendidik dan pemerhati pendidikan pun mempunyai tanggung jawab dalam menangani kasus kekerasan seksual “Sebagai pendidik, kita perlu tahu bagaimana menangani kasus-kasus seperti ini. Juga kita isolapos sebagai media, kita bisa mengungkapkan juga mewakili masyarakat. Selain itu juga sebagai wadah untuk berpikir kritis,” lanjutnya.
Bincang Isola ke-7 kali ini terasa sangat istimewa karena bertepatan dengan Dies Natalis UPM ke-29. Untuk merayakannya, di akhir Bincang Isola diadakan sesi pemotongan tumpeng. “Harapannya, semoga menjadi pers mahasiswa yang tetap kontrol sosial. Dan buat Bincang Isola kedepannya semoga menginspirasi khalayak umum,” ujar Syahid Syawahidul Haq, pemimpin umum UPM.
Adapun Fajar Abdul Malik Almansur, salah satu peserta diskusi mengungkapkan ketertarikannya pada diskusi ini. “Banyak sekali manfaatnya, dari diskusi ini kita jadi termotivasi untuk ikut serta memerangi dan mendeteksi kekerasan seksual. Karena biasanya orang-orang menganggap tabu dan tutup mata pada kasus-kasus kekerasan seksual. Dari narasumber, kita jadi tau bagaimana menangani kasusnya,” ujarnya.
Selain diskusi santai, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari pengisi acara diantaranya music performance dari Hey Hero Band dan musikalisasi puisi tentang kekerasan seksual oleh UKM Asas UPI.[]