BPG, Visualisasi Bandung Seutuhnya
Oleh: Prita K. Pribadi
Bandung, isolapos.com— Sedari dulu hingga kini Kota Bandung sangat popular dengan bangunan yang unik dan kesan romantis. Semisal daerah Braga yang hingga sekarang menjadi ikon dari kota yang berjuluk Paris van Java ini. Daerah tersebut seringkali menjadi tempat adanya acara-acara festival, kini pun acara festival seperti Bandung Culinary Night digelar di jalan ini. Adapun bangunan bersejarah seperti Stasiun Bandung yang sudah menjadi stasiun penting sejak dahulu. Kini, stasiun tersebut menjadi lebih modern dengan penumpang yang terus meningkat.
Perbedaan kentara antara Bandung tempo dulu dan masa kini yakni pembangunan kota dan teknologi yang berkembang pesat. Kota yang dibangun sejak tahun 1810 ini pun dijuluki dengan kota kreatif. Hal itu diperlihatkan dengan dibangunnya gedung bernama Bandung Planning Gallery (BPG). Selain kreatif, gedung ini memberikan kesan bahwa Bandung merupakan kota yang menjunjung tinggi kecintaan kotanya itu sendiri.
Gallery yang diresmikan sejak tanggal 1 Agustus lalu, dapat ditemui di lingkungan Balai Kota, tepatnya berdampingan dengan Taman Sejarah di Jalan Aceh Nomor 36. Tidak perlu merogoh koceh dompet, BPG sudah memberikan fasilitas yang memuaskan bagi para pengunjungnya. BPG itu sendiri merupakan gallery yang berisikan tata kota Bandung mulai dari masa lalu, masa kini dan masa depan.
Jika Anda memasuki BPG, maka Anda akan disambut dengan video pengenalan BPG dari Ridwan Kamil, Walikota Bandung. Selanjutnya Anda akan mengisi presensi berbasis teknologi, setelahnya Anda dapat menemukan sebuah peta besar yang menggambarkan Kota Bandung, didukung dengan projeksi video mapping pada maket.
Setelah itu, perjalanan Bandung dari masa lalu hingga masa depan pun dapat dinikmati dengan sebuah layar interaktif. Dimulai dari Bandung masa lalu, area ini menyuguhkan video tentang informasi menarik mengenai konteks geografis, sejarah berdirinya kota, dan peran Bandung di masa-masa penting Indonesia. Sedangkan Bandung masa kini lebih menampilkan luas dan populasi dari tahun ke tahun, pencapaian serta tantangan kota Bandung. Kedua masa ini, mengusung tema “Cintailah Bandung Seutuhnya” yang bertujuan untuk mengajak masyarakat mengenali Bandung secara keseluruhan.
Lebih lanjut, Bandung masa depan memperlihatkan rencana Kota Bandung yaitu Smart City and Urban Mobility dan Bandung Teknopolis. Detail projek Smart City yakni Bandung Command Center dan Panic Bandung serta Urban Mobility, Trans Metro Bandung, Skybridge (cable car), dan Bike Sharing disuguhkan secara menarik melalui layar sentuh. Sedangkan Bandung Teknopolis adalah konsep baru yang dirancang agar Bandung menjadi world class city.
Selain ruangan yang dirancang menyenangkan dan dikelilingi teknologi canggih. Daya tarik BPG ini meyuguhkan sarana yang unik seperti teknologi augmented reality, post it room, dan virtual reality. Augmented reality akan mengajak Anda berimajinasi tentang bagaimana Anda di masa lalu, Anda pun akan menjelma menjadi warga Bandung pada zaman dulu dan dipotret langsung dari layar yang dapat Anda unggah di laman Facebook Bandung Planning Gallery. Selanjutnya post it room adalah bentuk partisipasi warga melalui kertas untuk menuliskan saran dan impian masa depan Bandung. Sedangkan virtual reality menjadi sarana yang paling canggih dan unik karena Anda diajak untuk menaiki monorel masa depan.
Daya tarik BPG dari para pengunjung pun beragam. Seperti halnya Mega, mahasiswa Universitas Pasundan (Unpas) asal Sulawesi yang mengatakan bahwa memang ingin mengetahui konsep perencanaan kota Bandung. “Saya kan jurusan PWK (Perencaan Wilayah Kota, –red) jadi disini tuh kayak yang gallerynya PWK banget. Jadi tertarik, gimana sih konsep-konsep perencanaan Kota Bandung.”
Setelah mengetahui konsep perencanaan Kota Bandung, di era generasi millenials ini sangat diharapkan bahwa dukungan dalam menjaga dan mencintai Kota Bandung dapat meningkat. Mengingat suguhan teknologi semakin canggih adalah bentuk adaptasi yang diperuntukan generasi selanjutnya.
Adapun harapan dan saran untuk tata kota Bandung dari Mega sebagai mahasiswa jurusan PWK. “Semoga apa yang telah direncanakan sesuai targetnya dan semoga Kota Bandung juga tidak macet. Terus penempatan kawasannya itu sesuai dengan fungsi aslinya,” tutupnya.[]