Jalan Panjang Sebelum Deklarasi Ormawa FIP (bagian 1)

590

Oleh: Muhammad Zaki Annasyath

Bumi Siliwangi, isolapos.com– Kurang lebih sudah 11 tahun berlalu, sejak sistem ormawa UPI berubah dari Keluarga Mahasiswa (KM) menjadi Republik Mahasiswa (Rema). Saat itu, seperti yang tercatat pada majalah Isolapos edisi 43/TH XVII/September 2007, sistem baru ormawa UPI menuai badai protes dari kalangan mahasiswa khususnya dari pengurus ormawa tingkat fakultas.

Hal itu terjadi lantaran peserta sidang umum sepakat untuk membubarkan ormawa fakultas, seiring dengan terjadinya perubahan sistem ormawa UPI. Polemik ini menjadi masalah yang berkepanjangan, karena beberapa ormawa fakultas memilih untuk bertahan daripada bubar.

Seiring berjalannya waktu, wacana membentuk ormawa dari berbagai fakultas kembali mencuat. Setelah berdirinya BEM FPTK pada rentang tahun 2017 lalu, dan BEM FPEB pada 3 Agustus 2018, santer berhembus isu mengenai berdirinya ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).

Agus Elga Uyuandi selaku Ketua Forum Komunikasi FIP (FORKOM FIP), mengkonfirmasi isu tersebut. Ia mengatakan bahwa sudah seharusnya ada gerakan baru di kalangan mahasiswa FIP. “Memang tujuan dibentuknya ormawa fakultas pun semata-mata memang (sebagai) entitas kita untuk bergerak sebagai mahasiswa. Untuk melakukan sebuah gerakan baru  di FIP itu,” ujar Agus saat dihubungi.

Lebih lanjut Agus menegaskan bahwa dengan dibentuknya ormawa fakultas, akan mempermudah mahasiswa FIP dalam mengawal isu kampus. Selain itu Agus menambahkan, advokasi menjadi lebih mudah dengan adanya ormawa fakultas. “Saat advokasi ke birokrat, kita mengatasnamakan fakultas, seperti itu. Itu lebih baik dibandingkan melakukan advokasi secara parsial antar himpunan,” tuturnya.

Selalu Digaungkan Setiap Tahun

Tahun lalu merupakan tahun yang istimewa. Pasalnya, baru kali ini dalam sejarah, 9 ketua himpunan di FIP sepakat untuk mendirikan ormawa tingkat fakultas. Hal ini tentu saja merupakan sebuah kemajuan dan kebanggaan bagi mahasiswa FIP.

Menilik sejarahnya, senat FIP bubar tidak lama setelah muncul sistem baru ormawa UPI. Tetapi pada tahun ini 9 ketua himpunan FIP sepakat untuk mengadakan deklarasi ormawa FIP. Agus mengatakan bahwa, “Wacana ormawa fakultas ini setiap tahun selalu ada dan memang dari kita bagaimana cara kita menanggapinya, sekarang kita mencoba menyambut secara positif dengan mempertimbangkan bagaimana positif negatifnya,” ujar Agus.

Murni Inisiatif Mahasiswa

Dilansir pada laman isolapos.com tentang pro kontra adanya BEM fakultas, keberadaan ormawa fakultas dirasa hanya sebagai pesanan dekan. Hal tersebut dinilai akan mencederai prinsip ormawa yaitu dari, oleh dan untuk mahasiswa. Menanggapi hal tersebut Agus menyatakan, “Untuk yang menginisiasi saya kira murni dari teman-teman,” tutur Agus.

Senada dengan Agus, Ketua Advokasi FORKOM FIP yang juga merangkap Menteri Pendidikan BEM REMA UPI, Rexzi Adi Prabowo menegaskan didirikannya ormawa FIP murni atas kebutuhan mahasiswa bukan pesanan dari atas. “Sebelum dibicarakan dengan pak Sardin pun, 9 ketua himpunan FIP tahun lalu sudah mengkonsolidasikan terkait hal ini,” ujar Rexzi. []

Redaktur: Muhamad Abdul Azis

Comments

comments