Bandung Historical Study Games Kenalkan Sejarah Dengan Cara Yang Menyenangkan

239

Oleh: Girsang Caroline Mary K. dan Lisna Dwi Astuti

Bandung, Isolapos.comMuseum Konperensi Asia Afrika (MKAA) mengadakan Bandung Historical Study Games (BHSG) pada Sabtu (08/07). Kegiatan ini mengangkat  tema yang sama dengan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-68 yaitu “Road to 2025: Towards Stronger Asia-Africa”. 

Kepala UPT Museum Konferensi Asia Afrika, Dahlia Kusuma Dewi menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan rasa cinta generasi muda untuk belajar sejarah. “Kami mengharapkan generasi muda mencintai untuk belajar sejarah karena tanpa memahami sejarah bangsa, kita tidak bisa maksimal dalam meneruskan cita-cita pendahulu kita,” jelas Dahlia.

Peserta diberikan tantangan untuk mengunjungi bangunan bersejarah yaitu Museum Perbendaharaan, Museum Pos Indonesia, Cafe Didago, Museum Kota Bandung, Gedung Pakuan, dan Hotel Savoy Homann. Pos-pos tersebut menyediakan games yang berkaitan dengan edukasi sejarah, khususnya sejarah Kota Bandung.

Ia juga mengatakan dengan metode belajar yang menyenangkan bisa meningkatkan minat belajar sejarah. “Kita memakai strategi yang out of the box, artinya non konvensional karena biasanya kalau di sekolah masih banyak yang sistemnya membaca buku dan menghafal saja. BHSG mengadopsi metode-metode belajar yang menyenangkan, misalnya sambil bermain, sambil mengeksplorasi. Kegiatan BHSG dilaksanakan sambil berjalan kaki, jadi peserta dapat memahami rute-rute dimana situs-situs sejarah itu berada dan mengeksplorasi secara langsung.”

Muthia, Ketua Pelaksana Bandung Historical Study Games mengatakan terdapat beberapa jenis aktivitas yang diselenggarakan. “Yang pertama, mereka (peserta) harus menyelesaikan kuis dengan scan barcode yang sudah ada di setiap post. Yang kedua, mereka harus mengeksplorasi suatu tempat untuk mencari jawaban yang nantinya jawaban tersebut diunggah via reels atau story (Instagram). Lalu, mereka harus mendengarkan live Instagram kegiatan untuk mendapatkan beberapa clue.”

Kegiatan ini dihadiri oleh 223 peserta yang berasal dari dalam maupun luar Kota Bandung. Contohnya, Falih dari Ciamis, Jawa Barat. Menurutnya, kegiatan ini menghadirkan momen yang menarik dan mengesankan “Kalau saya mah, paling berkesannya kegiatannya sambil jalan kaki (mengeksplorasi situs sejarah-red),” sambung Falih. Ia berharap di tahun depan kegiatan ini dapat dilaksanakan lagi dengan lebih meriah dan lebih banyak peserta.

Kegiatan pembukaan dilaksanakan di Gedung Dwi Warna Jawa Barat pukul 07.00 WIB dan berakhir di Gedung Merdeka pukul 15.00 WIB. Kegiatan ini ditutup dengan penampilan dari Klab Sahabat Museum Asia Afrika, yaitu Klab Guriang (angklung) dan penampilan Arumba.[]

Redaktur : Wulan Nur Khofifah

Comments

comments