Kuota KIP Kuliah Anjlok 50%, Calon Mahasiswa UPI Terancam Mengundurkan Diri
Oleh : Fidya Wiedya dan Mita Nur Afiffah
Bumi Siliwangi, Isolapos.com– Pendidikan merupakan hak seluruh warga negara Indonesia, namun bagaimana jika pada kenyataannya pendidikan hanya didapatkan oleh golongan tertentu? Seperti yang kita ketahui bahwa pemerintah hanya membiayai dana pendidikan untuk program wajib belajar 9 tahun hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ini berarti, masyarakat harus membayar biaya pendidikan jika ingin melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) menjadi jawaban bagi masyarakat yang ingin melanjutkan kuliah namun terkendala biaya. KIP-K merupakan program bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Bantuan KIP-K dapat digunakan untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di mana KIP-K ini meng-cover biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan uang saku tiap semesternya.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memberi kuota KIP-K untuk semua jalur pendaftaran baik jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri (SM). Namun, menurut Dian, Staff UPI bagian KIP-K, untuk tahun ini tidak disediakan Kuota KIPK untuk jalur SM.
“Nggak ada gitu karena memang, ya, yang ini juga kasihan gitu yang dari SNBT dan yang memang dia tes gitu ya, terus yang dari SNBP juga dari jalur rapor memang tidak mencukupi,” jelasnya saat ditemui tim Isolapos.com pada Senin, (26/06) lalu.
Sejak tahun 2020 sampai tahun 2022 jumlah penerima KIP-K di UPI cenderung stabil di angka 1400 mahasiswa. “2020 teh sekitar 1400 sekian,1446 gitu kalau ngga salah, terus 2021 naik lagi jadi 1440, eh 1450-an gitu naik, terus memang kesininya lagi 2022 (sebanyak-red) 1448,” lanjut Dian.
Dian mengatakan untuk tahun ini ada penurunan kuota penerima KIP-K sebesar 50 % atau hanya ada 700 mahasiswa UPI yang menerima KIP-K. “Menurun dibandingkan tahun kemarin, bahkan mungkin sekarang 50 % dari kuota yang tahun kemarin gitu, nah itu mungkin disebabkan kekurangan anggaran atau gimana gitu ya pemerintahnya, yang pasti memang kuotanya menurun untuk saat ini,” jelas Dian.
Dian mengatakan dengan terbatasnya kuota penerima KIP-K akan terdapat banyak mahasiswa yang mengundurkan diri karena tidak lolos verifikasi KIP-K. “Nah yang tidak lolos, mending mungkin yang mampu gitu ya, mungkin mereka masih bisa survive tapi kalau yang memang betul-betul harusnya lolos tapi tidak lulus dikarenakan kuota tadi, nah itu sangat disayangkan. Terus mereka memutuskan untuk mundur gitu atau pindah ataupun jadi bekerja gitu,” tambah Dian.
Dian juga mengatakan bahwa UPI memiliki lebih banyak pendaftar KIP-K dibandingkan universitas lain di daerah Bandung dan sekitarnya sehingga banyaknya pendaftar KIP-K yang tidak lolos di UPI akan sangat berpengaruh pada penurunan jumlah mahasiswa. “Nah mungkin itu yang sangat berpengaruh juga, artinya berpengaruhnya akan mengurangi mahasiswa, jumlah mahasiswa,” ujar Dian saat diwawancarai tim Isolapos.
Terkait hal tersebut, Dian mengatakan Kemendikbud mengeluarkan rencana untuk diberlakukannya dua skema sebagai alternatif KIP-K. “Katanya akan ada dua skema gitu, jadi skema satu yang full funding ya, jadi dibayar semua seperti biasa. Nah skema kedua itu adalah UKT-nya saja gitu.” Namun, Dian mengatakan hingga saat ini belum ada kepastian mengenai penerapan skema tersebut.
Para pelamar KIP-K UPI akan disaring melalui proses seleksi berdasarkan keadaan ekonomi sehingga yang menjadi prioritas adalah mahasiswa yang tercatat di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), maupun sebagai penerima bantuan sosial lainnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH). “Sebetulnya karena KIP ini diperuntukkan bagi yang tidak mampu, yang diutamakan itu keadaan ekonomi,” jelas Dian.
Sejauh ini untuk mahasiswa baru angkatan 2023, UPI baru mengumumkan penerimaan KIP-K untuk jalur SNBP yang lolos verifikasi. Sementara itu, pengumuman lulus verifikasi untuk KIP-K jalur SNBT belum ada informasi lebih lanjut.
Redaktur: Resvi Thariqsa