Suara Generasi Muda dalam Partisipasi Politik 2024 melalui Pendidikan Politik Berbasis GEDSI 

161

Bandung, Isolapos,comSenin tanggal 7 Agustus 2023, Prodi Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat melalui Pendidikan Politik Berbasis Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) bagi Pemilih Pemula, sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini melibatkan perwakilan siswa-siswi dari SMA Se-Kota Bandung. Mereka mendapatkan pematerian mengenai pendidikan politik baik secara sistem maupun pengawasan. Adapun pihak yang bekerjasama dalam hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat, Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) Provinsi Jawa Barat, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Provinsi Jawa Barat dan Yayasan Bumi Disabilitas. Kegiatan ini turut pula dihadiri oleh Ketua LPPM UPI Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum.

Para peserta mendapatkan wawasan mengenai praktik politik terutama dalam pemilihan umum. Dalam hal ini, Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat Prof. Dr. Elly Malihah S, M.Si menyampaikan, “dalam menyambut pemilu 2024, kita perlu memastikan bahwa pemilih pemula terutama generasi muda memiliki wawasan mengenai sistem politik sebagai modal bagi mereka dalam pemilu nanti”. Kegiatan ini juga digagas oleh tim pengabdian kepada masyarakat yang terdiri dari dosen, yakni Dr. Siti Nurbayani K,M.Si., Hj. Siti Komariah, M.Si.,P.hD., AP3SI, mahasiswa S2 dan S1. 

Bapak Dr. Endun Abdul Haq, M.Pd. dari Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat menyampaikan “pengetahuan sistem pemilihan yang baik harus dimiliki oleh setiap pemilih di Indonesia, termasuk para pemilih pemula yang kebanyakan adalah siswa sekolah”. Beliau juga menyampaikan bahwa  seharusnya pendidikan politik kepada pemilih pemula yang diselenggarakan Prodi Pendidikan Sosiologi UPI harus terus dilakukan oleh berbagai pihak. Hal ini dalam rangka menyebarluaskan pentingnya setiap masyarakat menyadari hak pilih mereka dan menghindari terjadinya golput maupun pemilihan yang asal-asalan. KESBANGPOL Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh ibu Reni Ambarsari, M.M juga memberikan tanggapan positifnya melalui pematerian kepada para peserta. Beliau menyampaikan pentingnya generasi muda dalam berbangsa dan bernegara untuk menyadari bahwa praktik politik melalui sistem pemilihan umum dapat menjadi penentu arah negara kedepannya. Sehingga pendidikan politik terhadap generasi muda, terutama pemilih pemula sangat penting diselenggarakan.

Selain pematerian mengenai sistem pemilihan umum, peserta juga diberikan pendidikan mengenai pengawasan pemilihan umum oleh BAWASLU Provinsi Jawa Barat yang disampaikan oleh Bapak Andhika Pratama, S.IP.,M.Ipol. Beliau memberikan pematerian mengenai bagaimana generasi muda juga harus berperan dalam mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum agar berjalan baik, adil, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada pematerian ini, peserta juga mendapatkan strategi untuk memberikan aksi nyata dalam mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum.

Melalui kegiatan ini, tim pengabdian kepada masyarakat juga memberikan pendidikan politik berbasis GEDSI. Peserta akan diberikan wawasan mengenai kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial pada sistem dan praktik politik. Sebagai upaya yang maksimal, tim pengabdian kepada masyarakat turut melibatkan komunitas sosial yaitu Yayasan Bumi Disabilitas sebagai pemateri. Pematerian disampaikan langsung oleh founder Yayasan Bumi Disabilitas Ibu Yuni Widiawati, AM.Keb. Pematerian mengenai gender disampaikan langsung oleh Prof. Dr. Elly Malihah S, M.Si. Pematerian diberikan dalam bentuk talkshow interaktif, sehingga peserta mendapatkan banyak kesempatan untuk berdiskusi dengan kedua pemateri. Prof. Dr. Elly Malihah S, M.Si menyampaikan pada peserta sebagai generasi muda untuk memahami bahwa kesetaraan gender sangat penting untuk dilibatkan dalam sistem politik. Beliau juga memberikan pengarahan agar generasi muda dapat melakukan aksi nyata untuk mengedukasi lingkungan di sekitarnya mengenai kesetaraan gender dalam sistem dan praktik berpolitik. 

Pada sesi ini, peserta juga mendapatkan kelas inklusi dari founder Yayasan Bumi Disabilitas Ibu Yuni Widiawati AM.Keb. Peserta sangat antusias dengan kelas yang diadakan, karena mereka dapat mempelajari bahasa isyarat dan penanganan ketika bertemu dengan  ragam penyandang disabilitas. M. Nazal salah satu peserta yang merupakan siswa SMAN 14 Bandung mengatakan ia sangat senang dan bersemangat dalam setiap sesi pematerian. “Perasaan saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini. Saya jadi menyadari lebih lagi mengenai sistem pemilihan umum yang baik dan juga melibatkan kesetaraan gender serta teman-teman disabilitas”. Ibu Yuni Widiawati AM. Keb, memotivasi para peserta untuk peduli dan peka terhadap penyandang disabilitas yang seharusnya memiliki hak yang sama termasuk dalam berpolitik. 

Selain pematerian, peserta juga diberikan sesi diskusi sebagai refleksi dari pematerian yang didapatkanmengenai isu apa saja yang masih perlu dikaji lebih lanjut. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan diharuskan melakukan analisis SWOT pada isu yang disortir dari hasil refleksi seluruh peserta. Peserta juga berdiskusi untuk menghasilkan solusi dari hasil analisis yang telah dilakukan. Peserta mempresentasikan hasil diskusinya dibersamai oleh tanggapan dari kelompok lain dan panelis yakni tim dosen Pendidikan Sosiologi, Prof Dr. Elly Malihah S, M.Si., Dr. Siti Nurbayani K, M.Si., dan Hj. Siti Komariah, M.Si.,P.hD. Melalui pematerian ini, para peserta terlatih dan mendapatkan wawasan mengenai urgensi GEDSI dalam sistem dan praktik politik di Indonesia. Diharapkan peserta dapat memulai melakukan aksi nyata sebagai generasi muda untuk menyuarakannya kepada lingkungan sekitar.

Comments

comments