Tindak Kekerasan Warnai Penggusuran Rumah Warga Tamansari

92

Oleh: Nabil Haqqillah

Bandung, Isolapos.com—Rabu (18/10) sore, telah terjadi Pembongkaran paksa terhadap rumah milik Eva Eryani yang diwarnai  tindak kekerasan oleh Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung dan Salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas).

Eva Eryani merupakan satu-satunya warga Tamansari yang masih bertahan dan menolak proyek rumah deret. 

Eva sendiri menegaskan bahwa ia tidak akan melepaskan rumahnya dan tidak akan bergabung bersama warga lainnya yang pro rumah deret.

“Saya tidak akan bergabung dengan pengkhianat. Karena apa? Kalian sudah melakukan pengkhianatan beberapa kali kepada kami,” ujar Eva.

Deti Sopandi, pendamping hukum Tamansari menjelaskan kronologi kejadian saat konferensi pers. Deti mengatakan bahwa di pagi hari, ia menerima kabar melalui pesan broadcast Whatsapp mengenai akan adanya penggusuran terhadap rumah Eva. 

Sekitar pukul 11.00 WIB, Eva yang ditemani massa solidaritas tiba di rumahnya, di sana Eva mendapati salah satu ormas bersama warga Tamansari yang sudah melepaskan rumahnya dan setuju dengan rumah deret tengah berkumpul di rumah Eva. Eva juga dibujuk untuk bergabung melepaskan rumah dan menyetujui rumah deret.

“Di sana sudah kumpul ormas dan warga Tamansari yang sudah melepaskan pendataannya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) dan ingin memediasi,” ujar Deti dalam konferensi pers yang digelar di Dago Elos, Rabu (18/10) malam.

Meski sempat terjadi adu mulut antara warga yang pro program pemerintah dengan massa solidaritas, perlahan massa aksi mulai kondusif dan beberapa ada yang membubarkan diri.

Sekitar Pukul 14.00 WIB, massa aksi yang mendukung program rumah deret ini datang kembali dengan membawa Satpol PP Kota Bandung.

Situasi yang semula kondusif, tiba-tiba diwarnai berbagai tindak tindak kekerasan. “Ada yang diseret, dipukul, dan sebagainya. Kemudian seng-sengnya ditutup,” ujar Deti. 

Sementara itu, massa solidaritas harus terpisah dengan Eva dan Deti yang tetap berada di dalam karena Satpol PP dan Ormas menutup akses masuk dengan seng dan mengepung rumah Eva. 

Ozan, salah satu massa solidaritas mengatakan bahwa massa solidaritas yang terpisah dari Eva dan Deti tertahan dan dikepung oleh Ormas di area Masjid Al-Islam. “Kita tidak bisa ke mana-mana, di sana kita diancam tidak bisa pulang.  Ada yang diancam keluarganya bakal didatangi,” Jelas Ozan.

Ozan juga mengatakan bahwa ada aparat kepolisian yang hadir, namun polisi yang berada di lokasi hanya diam saja dan terkesan membiarkan, padahal ancaman-ancaman yang diarahkan merupakan tindakan pidana. “polisi hanya diam saja seakan memberikan izin kepada ormas untuk menakut-nakuti dan mengancam teman-teman solidaritas gitu” lanjut Ozan.

Berdasarkan pantauan Tim Isolapos.com, sekitar pukul 16.09 WIB, sempat ada pelemparan batu dari dalam halaman rumah Eva terhadap massa solidaritas yang sedang berada di samping masjid Al-Islam. Tak lama setelah itu, terjadi cekcok dengan beberapa orang berbaju biru yang mengaku berasal dari Rukun Warga (RW) 11 Tamansari yang datang dari arah parkiran mall Balubur Town Square (Baltos). 

Beberapa massa solidaritas yang datang menyusul, terpantau tertahan tidak bisa masuk, selain itu juga jurnalis yang hadir sempat dihalang-halangi untuk mengabadikan proses penggusuran. []

Redaktur: Wulan Nur Khofifah

Comments

comments