Tolak Parkir Berbayar, Sejumlah Mahasiswa Melakukan Aksi
Oleh: Irham Azmi
Bumi Siliwangi, Isolapos.com—Merespons rencana kebijakan parkir berbayar oleh kampus, sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Warga UPI Menggugat melakukan aksi kampanye dan mimbar bebas pada Kamis (23/11) sore di Kampus UPI Bumi Siliwangi.
Aksi dimulai dengan long march melewati beberapa fakultas serta Labschool UPI dan berhenti di gedung parkir untuk berorasi secara bergantian. .
Seperti yang telah diketahui beberapa waktu lalu, UPI melalui surat pemberitahuan Nomor 10317/UN40.2/RT.07/2023 mengumumkan mengadakan sosialisasi kepada Fakultas, organisasi mahasiswa, dan civitas akademika UPI pada 13–20 November 2023 tentang sistem perparkiran baru, yaitu dengan skema berlangganan (subscription) perbulan.
Alwi, dinamisator aksi mengatakan bahwa aksi tersebut bertujuan untuk mengampanyekan permasalahan mengenai sistem parkir berbayar yang sudah disosialisasikan oleh pihak kampus
Menurut Alwi, terdapat cacat prosedur dalam rencana kebijakan ini sebab tidak dilaksanakan secara terbuka kepada publik, mulai dari perencanaan, pengadaan sumber daya, perjanjian tender bahkan sampai ke peraturan rektor.
Selain cacat prosedur, ia juga menyoroti adanya praktik komersialisasi pendidikan dalam rencana kebijakan ini.
“Kami memandang bahwa kebijakan ini adalah praktik dari komersialisasi pendidikan, di mana pendidikan dan berbagai aspek di dalamnya dijadikan sebagai komoditas dan diperjualbelikan, dicari keuntungannya, dan melupakan esensi dari pendidikan untuk memajukan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, bukan hanya masalah uang dan keuntungan,” ujar Alwi kepada tim Isolapos.
Selaras dengan apa yang dikatakan Alwi, Dzulfalah, Ketua BPO Senat FPIPS juga menilai bahwa rencana mengenai sistem parkir berbayar ini cacat secara administrasi dan persiapan untuk sistem parkir berbayar belum cukup.
“Saya mendapatkan bahwa banyak kecacatan dalam hal administrasi maupun agenda-agenda yang terlewatkan. Saya melihat bahwa sebenarnya ini belum cukup untuk diadakannya parkir berbayar karena naskah kajiannya belum ada,” ujar Dzul.
Alwi berharap kebijakan ini benar-benar bisa ditolak karena merugikan, bukan hanya mahasiswa, tetapi juga dosen, tenaga kependidikan, unit kerja khusus, bahkan siswa labschool.
Selain itu, Alwi juga mengajak kepada seluruh civitas akademika, termasuk dosen untuk bersatu melawan kebijakan ini.
“Kami juga mengajak kepada seluruh dosen-dosen untuk bersatu bersama kami, melawan kebijakan yang keliru ini, yang anti demokrasi dan tidak berpihak kepada kepentingannya masa dan mewujudkan UPI sebagai kampus yang betul-betul memihak kepada civitas akademikanya,” pungkas Alwi.
Setelah melakukan mimbar bebas di area parkiran bawah, mahasiswa bergeser ke arah gerbang utama. Para mahasiswa masih terus silih berganti menyampaikan keresahan mereka sampai sekitar pukul 17.10 WIB. Setelah itu, mereka membubarkan diri.[]
Redaktur: Amelia Wulandari