Aliansi Mahasiswa UPI Tolak Kenaikan BBM

108

Aliansi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (AMUPI) saat menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM di depan gerbang UPI, Senin (26/3)

Bumi Siliwangi, isolapos.com-

Menjelang 1 April, reaksi mahasiswa menolak rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin marak. Salah satunya, aksi yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa UPI (AMUPI).

Aksi yang dipimpin oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM Rema) UPI, Hamdan Ardiansyah ini dimulai dari depan Gedung PKM menuju gerbang atas UPI, Senin (26/3).

Hamdan menegaskan aksi ini merupakan bentuk penolakan mahasiswa UPI akan naiknya harga BBM.

“Saya sebagai perwakilan dari organisasi inter dan ekstra UPI menolak kenaikan BBM,” tegas Hamdan.

Menurut bagian hubungan masyarakat AMUPI Aldi Febrian, aksi ini bertujuan untuk mengkampanyekan aksi lanjutan yang akan dilakukan esok hari di Gedung Sate Bandung. “Aksi ini untuk menggalang massa untuk melakukan aksi long march dari UPI ke Gedung Sate besok,” ucap Aldi.

Dalam aksinya, mereka menuntut empat hal kepada pemerintah yaitu, membatalkan kebijakan kenaikan BBM, nasionalisasikan blok migas dan kekayaan lainnya yang dikuasai oleh perusahaan asing, menolak bentuk kebijakan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai solusi kenaikan BBM kepada masyarakat, dan turunkan harga sembako.

Aksi ini mendapat juga mendapat dukungan dari beberapa orang yang melintas di sekitar kampus UPI. Sopir angkot jurusan Stasiun-Lembang, Enjang mengatakan mengapresiasi aksi penolakan kenaikan harga BBM. “Pokoknya saya dukung supaya BBM ngga jadi naik,” ujarnya saat di temui isolapos.com.

Senada dengan Enjang, Winda Primarisky mahasiswa Pendidikan Manajemen Bisnis UPI menyatakan dukungannya. “Karena BBM naik tidak adil, dampak dari naiknya BBM bukan hanya untuk para pengendara saja,” jelas Winda. [Ratih Ika Wijayanti & Yuni Misdiantika]

Comments

comments