Datang Saja ke Ladangku

74

: Hanna Rosiana

oleh  Marsten L. Tarigan*

 

Ilustrasi

Jika datang ke ladangku, tentu kau temukan

aku sedang menyiang tunas tanaman lidah

dan menyirami bebungaan mata yang mirip hati.

Kelak ketika orang-orang diluka oleh laut,

aku adalah peladang paling bahagia.

 

 

Dari jauh seolah kau telah datang, cobalah

petik tanaman yang ada disini atau setidaknya

letakkan halus tanganmu di permukaannya

—seperti sejuknya rayu-rayu bangsal, atau itisal

yang juga kuyakini mesti kaupunya.

 

Aku peladang yang baik dan begini setia,

kujaga tanamanku dengan dada seorang lelaki,

dengan dua tangan mereka kusayang-sayang

—sampai mengeras lantas mengelupas kasar kulitku.

Kububuhkan namamu, kuajari mereka

menjauhi laut yang menelan bayang-bayang buani.

 

Sekian musim panen telah kuurus dengan keringat

tumpah perlahan-lahan, serta pula kata-kata.

Bersama tanah asfar ini kunanti yang belum pernah datang,

yang tak kucari—ada di jauh laut, sayang.

 

Kandang Singa, 29 September 2013

 

Marsten L. Tarigan, lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 23 februari 1991. Sekarang tinggal di Bandung, tengah membenahi perkuliahan di Universitas Pendidikan Indonesia. Bergiat di Regu Kesenian Cengos.si dan mengepalai Komunitas Kandang Singa. Karya puisinya telah termuat di beberapa media massa, seperti Pikiran Rakyat, Bali Pos, Sastra Mata Banua, Indo Pos, Jurnal Sajak dll. Sedang mempersiapkan pula antologi puisi tunggalnya yang berjudul Ladang Pacar. Penulis dapat dihubungi di marstentarigan@yahoo.com.

 

Comments

comments