Memorabilia
Oleh Dedi Sahara
Sayup-sayup suaramu terdengar dari dasar sunyi
selagi kulihat langit Wonosari, seperti kesah angin
desember yang basah, seperti denting embun
pertama jatuh di rimbun jati.
Tapi, kota hanya menitipkan jarak
di jendela kaca. Kota kembang yang karib
dengan kenangan dan kemacetan
telah menyulap tubuhmu menjadi tua renta:
hari-harimu lepas tanpa kata,
lembar-lembar nasib yang kelewat percuma.
Kesedihan menggembalakan kita
sebagai domba-domba lapar,
menuju padang-padang yang hijau.
Melewati bukit-bukit kapur,
tanah berlumpur, dan hujan badai.
sampai, sampai tangan hatimu terkulai.
Aku ingin mengubah rasa nyeri
menjadi alunan melodi Tchaikovsky,
angsa putih menari-nari,
atau apa saja yang menyerupai bunga lili
memekarkan senyum di bibirmu.
Seperti tangan petani yang tabah
menanami tanah kapur dengan berkah.
Dedi Sahara, lahir di Bandung 02 Desember 1992. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi puisi bersama Nun (2015), Ritus Kesunyian (2015) dan media cetak. Mengasuh kolom esai di Meta Ruang (metaruang.co).