Stephen Glass, Seorang Jurnalis Pendongeng

1,010

Oleh: Kharisma Rahmawaty*

*Reporter Magang isolapos.com

Judul : Shattered Glass

Sutradara : Billy Ray

Skenario : Billy Ray

Pemeran : Hayden Christensen, Peter Sarsgaard, Chloe Sevigny, Steve Zahn, Rosario Dawson, Hank Azaria

Tanggal Rilis : 30 agustus 2003

Durasi Tayang : 99 menit

Jurnalis hanyalah seni dalam memahami tingkah laku” begitu yang dikatakan oleh Stephen Glass jurnalis dari The New Republic dalam film Shattered Glass. Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata yang terjadi di salah satu Majalah yang membahas politik terkenal di New York yaitu The New Republic. Film ini dirilis pada tahun 2003 disutradarai oleh Billy Ray dimana meceritakan Stephen Glass (Hayden Christensen) seorang jurnalis di majalah The New Republic.

Pembukaan film ini memperlihatkan kita kepada kehidupan Stephen Glass sebagai jurnalis muda yang sukses. Glass menulis untuk beberapa media yang cukup besar di Amerika, antara lain Harper’s Magazine, George Magazine, Rolling Stone dan The New Republic.

Majalah New Republic terbit pertama kali pada tahun 1914, sejak saat itu ia menjadi media untuk mengomentari politik di Amerika. Pada tahun 1998, New Republic memiliki staf yang berjumlah 15 orang termasuk editor, Stephen Glass menjadi staf yang paling muda diantara staf yang lain, dimana umur Glass pada saat itu masih berumur 24 tahun sedangkan staf yang lain rata-rata berumur 26 tahun.

Glass memiliki gaya penulisan berita yang khas. Berita yang ia tulis selalu menggambarkan kejadian yang begitu nyata. Glass juga memiliki kepribadian yang supel dan ceria ketika sedang bekerja, sehingga Glass memiliki hubungan yang baik dengan rekan-rekan kantornya.

Pada awal menit ke-14 mulai terlihat kejanggalan dari Glass sebagai penulis berita. Editornya Michael Kelly (Hank Azaria) menemukan kesalahan dalam berita yang Glass tulis pada bulan April 1998 yang berjudul “Spring Breakdown” dalam penulisan berita tersebut ditemukan beberapa kejadian yang ia tulis tidak sesuai dengan fakta di TKP. Sang editor pun meminta klarifikasi langsung dari Glass, dan Glass pun mengakui bahwa ada salah satu dari berita yang ia tulis merupakan kesalahan akan tetapi tidak semua yang ia tulis merupakan kesalahan. Glass mengakui bahwa hanya ada satu keslahan saja dalam beritanya dan berita yang lainnya merupakan kebenaran.

Michael Kelly merupakan editor yang mengayomi penulis-penulisnya. Demi melindungi para penulisnya Michael Kelly bertengkar dengan atasannya dengan berakhir pemecatan seorang Michael Kelly yang kemudian digantikan oleh Chuck Lane (Peter Sarsgaaed) di gambarkan disini Lane adalah seorang yang kaku ketika sedang bersama rekan-rekan yang lainnya sehingga pemecatan Michael yang kemudian digantikan oleh Chuck sulit diterima oleh staf yang lainnya, termasuk Glass.

Pada masa jabatan Chuck sebagai editor di The New Republic, Glass menulis 14 artikel dan yang menjadi tulisan terbesar sekaligus menjadi tulisan yang meruntuhkan kebohongan seorang Glass terdapat pada artikel yang berjudul “Hack Heaven”. Artikel yang membahas tetang seorang remaja peretas bernama Ian Restil yang dibanjiri hadiah uang oleh sebuah perusahaan komputer bernama Jukt Micronics yang tak ingin diretasnya.

Artikel Hack Heaven menarik perhatian Adam Panenberg (Steve Zahn) seorang reporter dari jurnalis majalah online Forbes Digital Tool yang melakukan penelusuran fakta terkait tulisan Glass pada artikel tersebut. Dimana fakta yang ditemukan oleh Adam yaitu cukup mencengangkan, ternyata perusahaan komputer yang Glass tulis tidak ditemukan dalam mesin pencari dan menemukan bahwa Jukt Micronics hanya memiliki satu saluran telepon tunggal, tidak mungkin perusahaan besar hanya memiliki satu saluran telepon.

Dalam permasalahan ini Chuck dituntut untuk bertindak keras kepada Glass. Glass yang selalu beranggapan bahwa Chuck membenci dirinya dan tidak mendukung karirnya dalam dunia jurnalis membuat Glass memandang sebelah mata sosok Chuck, jauh dari tindakan kerasnya pada Glass, dibelakang Glass, Chuck selalu mencari kebenaran terhadap apa yang para penulisnya tulis termasuk Glass. Hal itu dilakukan agar berita yang disampaikan kepada publik sesuai dengan fakta, agar publik tidak mendapatkan berita palsu dari Majalah besar seperti The New Republic. Pada akhirnya Glass di pecat dari New Republic atas tindakan yang sangat merugikan banyak orang dan Glass pun mengakui bahwa ia mengarang cerita tentang Hacker muda yang dapat meretas sebuah perusahaan besar. Fakta yang lebih mengejutkannya lagi ialah tulisan Glass yang berjumlah 41 ternyata 27 diantaranya merupakan karangan atau fiksi yang ia tulis sehingga dicetak menjadi fakta.

Ironis bukan? Dimana sebuah majalah besar terpercaya mengalami hal seperti itu. Media yang dibutuhkan masyarakat membuat penulis berita akan melakukan apapun demi mendapatkan berita dan agar namanya bisa semakin dikenal oleh masyarakat.

Seorang jurnalis dituntut untuk tetap bisa memberikan berita meski mereka sedang berada dalam tekanan. Dan seorang jurnalispun harus menjunjung tinggi etika jurnalistik yaitu salah satunya seorang jurnalis harus jujur dalam menuliskan berita, jurnalis tidak boleh menyajikan berita fiktif. Ketika jurnalis menulis sebuah kebohongan, maka ia akan menuliskan kebohongan-kebohongan selanjutnya demi menutupi kebohongan-kebohongan itu sendiri, kebohongan akan menjadi candu bagi jurnalis jika memang apa yang ia tulis merupakan suatu kebohongan.

Film ini memberikan pelajaran moral yang sangat berharga. Dimana seorang jurnalis harus bertindak jujur agar mendapatkan kesuksesan yang sebenarnya. Kebahagiaan yang didasarkan dari suatu kebohongan hanya akan melukai orang-orang disekitar kita jika kebohongan itu terungkap.

Film ini juga bisa menjadi pengingat bagi setiap jurnalis khususnya jurnalis yang masih muda, bahwa jangan gegabah dalam menuliskan suatu berita sehingga bisa merugikan banyak masyakarat dan tentunya diri kita sendiri. Jadilah jurnalis yang menjunjung tinggi etika jurnalistik, tulislah berita dengan jujur dan melaporkan apa adanya jangan ada yang dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi. Seorang jurnalis harus bekerja keras dalam menemukan kebenaran apapun demi bisa menyajikan berita yang layak untuk dibaca oleh masyarakat.[]

Comments

comments