IKA UPI Menggelar Seminar Sebelum Sidang Kongres IV
Savoy Homann Bidakara, isolapos.com -,
Ikatan Keluarga Alumi (IKA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan seminar bertemakan merajut sinergi alumni UPI menuju restorasi pendidikan Indonesia yang dilaksanakan sebelum sidang Kongres IV IKA UPI periode 2011-2016 di Hotel Savoy Homann Bidakara jalan Asia Afrika Bandung, Sabtu (26/3).
Dalam kesempatan ini, rektor UPI Sunaryo Kartadinata menyampaikan pidato mengenai re-desain pendidikan di UPI. “Kami sedang mengambil langkah untuk review kurikulum,” ujarnya. Review yang dimaksud adalah re-desain pendidikan profesi guru (PPG) sebagai format pendidikan guru untuk masa depan dan dalam pembuatannya dirumuskan oleh Senat Akademik (SA).
Menanggapi hal tersebut Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Unifah Rosyidi menyatakan bangga dengan adanya review kurikulum tersebut. “Saya bangga dengan adanya re-desain Sunaryo,” tuturnya. Ia pun berpendapat bahwa 74% guru di Indonesia butuh sentuhan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). “Persoalan ini tidak mudah dan butuh affirmative action,” ungkapnya.
Selain itu ia menambahkan bahwa banyak hal perlu dilakukan untuk mengangkat guru profesional. Hal-hal yang dimaksud itu menyangkut tentang profil-profil guru masa depan, diantaranya profesional, sejahtera, terlindungi bermartabat. “Guru-guru yang mengabdi lebih dari 20 tahun dan belum mendapat sertifikasi harus diberi penghargaan (sertifikasi guru – red),” tambahnya.
Selanjutnya, ketua umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistyo memaparkan pendapatnya terkait agenda PGRI jangka pendek dan agenda khusus tentang perbaikan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Perbaikan tersebut salah satunya adalah perbaikan sertifikasi guru. “Mulai saat ini kuota akan diperbesar dan tahun 2015 harus sudah selesai,” ungkapnya.
Menurutnya, sertifikasi guru ini bertujuan untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan di kalangan pendidik. “Pembayaran tunjangan profesi ditertibkan melalui pembayaran gaji dan tahun 2016 seluruh guru sudah menerima tunjangan profesi,” tuturnya.
Selain itu ia menyatakan kesetujuannya terkait review kurikulum yang dijelaskan Sunaryo sebelumnya. “Saya dukung re-desain dan perlu ada sedikit penekanan,” ujarnya.
Seminar yang bertajuk menggagas profil guru masa depan dan diisi dengan penghargaan IKA UPI Award untuk kategori pengabdi tersebut dilanjutkan dengan sesi diskusi dan diakhiri dengan pernyataan dari Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan, Cecep Darmawan. “Kapan menteri pendidikan itu dari UPI?,” tanya Cecep. [Fikri Fasha]