Kekerasan Sebagai Kesalahan dalam Gerakan Sosial

88

Ilustrasi

Bumi Siliwangi, isolapos.com-

“Dua isu yang menunjukkan masalah kompleks bagi perempuan adalah masalah TKW atau buruh migran, dan kekerasan.” Hal tersebut disampaikan Guru Besar Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Rochiati Wiriaatmadja dalam Seminar Internasional bertema “Social movement in historical perpective”, yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah, Program Studi pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Program Studi Sejarah Sekolah Pasca Sarjana (SPs) UPI, di auditorium Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan  Sosial (FPIPS) UPI, Kamis (16/02).

Rochiati menambahkan bahwa masalah meningkatnya jumlah buruh migran, terutama setelah terjadinya krisis keuangan ekonomi, sehingga kemiskinan bertambah karena terjadinya PHK. Adapun kekerasan terhadap buruh migran terjadi karena tingkat pendidikan TKW sangat rendah, bahkan buta huruf, drop out SD, tidak mengerti bahasa yang digunakan majikan, dan tidak terampil dalam menggunakan alat-alat kerja.

Seminar ini bertujuan untuk memecahkan persoalan bangsa yang sedang dihadapi masyarakat Indonesia. “Belajar dari masa lalu untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa yang akan datang,” ujar Pembantu Dekan I FPIPS Elly Malihah.

Dalam seminar tersebut hadir pula Guru Besar Sejarah dari Australian National University, Robert Cribb. Menurut Robert Cribb, kekerasan yang merupakan kesalahan dari gerakan sosial yang terjadi dalam bangsa kita. Robert Cribb menyatakan sulitnya mencari definisi yang memuaskan tentang kekerasan. “Kekerasan sebagai proses, bukan kondisi,” ucapnya.

Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah UPI Dadang Supardan sebagai pembicara selanjutnya mengatakan, bahwa kekerasan ibarat sebuah dialektika. “Kekerasan yang mulai berakar dari zaman awal reformasi tidak boleh tertutup oleh bayang-bayang kekuasaan,” kata Dadang Supardan.

Menanggapi hal itu, Robert Cribb menyampaikan, bahwa fenomena kekerasan dapat dikurangi dengan mengubah pola pikir masyarakat. [Citra Amalia]

 

Comments

comments