BEM Inginkan Mahasiswa Duduk di MWA

72
Tim Statuta Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) saat membahas statuta UPI di Gedung Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Jumat (10/5)

Bumi Siliwangi, isolapos.com-

Badan Ekeskutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM Rema) inginkan mahasiswa duduk di Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Hal tersebut disampaikan oleh Presiden BEM Rema, Hamdan Ardiansyah UPI di Auditorium Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam (FPMIPA), Jumat (05/10).

Menurut Hamdan, unsur mahasiswa perlu dimasukan dalam MWA  karena mahasiswa merupakan salah satu pemangku kepentingan di universitas. Hamdan melihat perguruan-perguruan tinggi mantan Badan Hukum Milik Negara (BHMN) telah memasukkan mahasiswanya dalam MWA. “Lihat saja UI, ITB, UGM,” ujar Hamdan di depan forum.

Sama halnya dengan Hamdan, Menteri Pendidikan BEM Rema, Fajar Abdullah Azzam mengatakan bahwa jika mahasiswa masuk di MWA, dapat menjembatani informasi, baik yang bersifat akademik maupun non akademik. “Contohnya informasi tentang SK Rektor,” ujar Azzam yang ditemui setelah petemuan tersebut.

Ketua Tim Statuta, Aminudin Aziz menyangkal tentang status mahasiswa sebagai pemangku kepentingan. Ia berpendapat mahasiswa adalah orang yang perlu diberi layanan, oleh karena itu unsur MWA tidak diwakili oleh mahasiwa. “Masa, mahasiswa yang dilayani, tapi mahasiswa juga yang melayani,” ujar Aziz.

Aziz menambahkan ketika memasukkan mahasiswa dalam MWA akan ada kesulitan ketika masa jabatan mahasiswa tersebut habis. Pasalnya menteri perlu membuat SK setiap tahun, karena tidak mungkin mahasiswa ada di MWA selama lima tahun.”Siapa yang akan mendudukinya, apakah BEM, Ketua UKM atau siapa?” lanjut Aziz. [Julia Hartini]

 

Comments

comments