Telat Bayar UM, Mahasiswa Terancam Drop Out
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Seorang mahasiswa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2009 terancam di drop out oleh universitas. Hal itu dikarenakan ia belum dapat membayar biaya masuk Ujian Mandiri (UM). Menurut teman dari mahasiswa tersebut, Alvian Rivaldi, pihak Direktorat Akademik telah melayangkan surat pengajuan pengunduran diri yang telah ditandatangani rektor pada 25 September lalu. “Sebetulnya belum didrop out, akan didrop out bila ada surat pengantar dari Dekan FPBS dan surat pengantar dari mahasiswa itu sendiri,” tutur Alvian.
Untuk membantu mahasiswa yang terancam drop out ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM Rema) akan mengadakan audiensi dengan pihak FPBS esok hari. Menurut Menteri Dalam Negeri BEM Rema, Dudi Septiadi, audiensi ini diadakan untuk menggalang dukungan dari mulai jurusan, program studi, dosen jurusan, lalu ke pimpinan di fakultas. Dudi menceritakan bahwa sebelumnya sudah dilakukan dialog dengan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan, Dadang Sunendar. “Hasilnya mentok,” ujar Dudi.
Alvian menuturkan, biaya masuk yang harus dilunasi oleh mahasiswa yang terancam drop out itu sejumlah 12,4 juta. Pada awal masuk kuliah, mahasiswa tersebut menjalani semester 1 dan 2-nya dengan lancar. Namun, menginjak semester 3 ia dicutikan karena tidak dapat membayar biaya SPP.
Beruntung, mahasiswa tersebut lolos advokasi di himpunan jurusannya, sehingga dapat berkuliah kembali pada semester 4. Tapi, pada semester 5 dan 6 dia kembali dicutipaksakan oleh universitas. “Padahal uangnya sudah ada, tapi pas dia mau bayar ditolak,” jelas Alvian. Universitas menolaknya dengan dalih karena dia belum membayar biaya masuk UM.
Alvian menyatakan bahwa hal ini merupakan ego dari pihak rektorat yang ingin menegakkan sistem.“Tapi mengesampingkan sisi kemanusiaan,” tuturnya kecewa.
Alvian berharap mahasiswa tersebut tidak jadi didrop out.“Kita akan mencabut surat keputusan tanggal 25 september lalu, yang mengharuskan dia mengundurkan diri,” tegas Alvian. “Dan status kemahasiswaan dia diaktifkan kembali,” tambahnya. [Lia Anggraeni]