Problematika Sarjana Pendidikan
Oleh : Syahrulloh
Jurnalis isolapos.com, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
Di setiap tahun, Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan mencetak ribuan lulusan.
Dengan titel sarjana kependidikan diharapkan ia mampu menjadi garda terdepan pendidikan.
Sejak dulu hingga kini, guru menjadi profesi idaman.
Tunjangan profesi dan CPNS hingga kini menjadi orientasi menggiurkan.
Namun jika berkaca pada sebuah kenyataan, perjalanan itu tak semudah yang dibayangkan.
Sejumlah proses panjang perlu dilakoni bagi mereka yang harapkan kemajuan.
Mengacu pada sejumlah peraturan, pemerintah akhirnya berikan sebuah jalan.
Pendidikan Profesi Guru akhirnya menjadi acuan.
Bagaimana nasib mahasiswa kependidikan?
Ya, ia harus menghadapi dunia pasar penuh persaingan.
Tak hanya dengan rekan sejawat, satu bangku, bahkan ia akan hadapi mahasiswa berbeda buku.
Tak hanya satu jurusan dikampus pendidikan, ia bersaing dengan mahasiswa rawan pengangguran cetakan berbagai jurusan.
Masa waktu yang ia habiskan untuk mengenyam ilmu pendidikan harus luntur dengan sejumlah matrikulasi.
Tak bermaksud menghakimi, hanya ajukan keadilan di negeri ini.
Kuharap solusi bukan hanya Ilusi.
Bumi Siliwangi, 19 Januari 2016
Syahrulloh, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia