Solusi dan Metode Baru Lewat Pendidikan Alternatif
Oleh Irma K.
Bumi Siliwangi, isolapos.com- Unit Pers Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali menghadirkan Bincang Isola Bulan April dengan tema “Kreatif dan Solutif di Pendidikan Alternatif”. Diskusi bulanan ini rutin diadakan di Museum Pendidikan Nasional UPI, Jumat (29/04). Menurut Reza Agung P. selaku ketua pelaksana Bincang Isola kelima ini mengatakan bahwa mereka ingin memberikan pemahaman tetang pendidikan alternatif sehingga dapat menemukan solusi dan metode baru bagi dunia pendidikan Indonesia. “Menurut kami itu perlu disorot karena kita ingin tahu bagaimana pendidikan alternatif menciptakan solusi-solusi dan metode baru untuk pendidikan,” ungkap Reza.
Pembicara bulan ini diantaranya, Hary Santoni Perwakilan Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan, Iwan Hermawan sebagai guru SMAN 9 Bandung, Budhi Purnama dari perwakilan Forum Orang tua Siswa, Dr. Jajat Sudrajat Ardiwinata ketua Departemen Pendidikan Luar Sekolah, Prapti Wahyunuingsih dari Sekolah Hijau Lestari, Wenda Akil dan Naufal perwaklilan dari Warung Imajinasi, Johan Riadi dari Komunitas Bumi Matahari, M. Aria Raka dan Gifari Ramadika dari Siswa Laboraotium School UPI sebagai perwakilan siswa, Disna Pendidikan Kota Bandung Eem Sukaemanah selaku Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat dan Seni Budaya, serta perwakilan dari Pecandu Hijau yaitu Aldi, Yuli, Aulia, dan Safa.
Menurut Iwan, salah satu pembicara mengatakan bahwa pendidikan manapun yakni formal, non formal dan informal yang dipilih siswa yang paling penting itu adalah sekolah yang menyenangkan bagi siswa. “Pendidikan adalah pilihan pada akhirnya, mau itu formal dan nonformal. Jadi, harus menghargai keduanya, jangan mediskrminasi salah satunya,” ucap Iwan.
Hal serupa diutarakan oleh Prapti mengatakan bahwa pendidikan itu harus salaing beriringan baik itu formal maupun nonformal, yang penting itu proses belajar dan berpikir siswanya. “Justru sangat berbarengan. Antara pendidikan formal dan nonformal. Mereka kita ajak untuk mencipta dan berfikir. Justru bisa saling melengkapi,” kata Pranti.
Tresna Yulianti mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi 2014 mengungkapkan Bincang Isola berhasil mengangkat tema yang menarik kali ini, karena menurutnya pendidikan alternatif menjadi penyegar untuk pendidikan formal selama ini. “Walaupun hujan menyapa bincang isola ini, bukan berarti memisahkan kita yang ingin tahu dan merasakan degup arti pendidikan.” tuturnya.