Tak Kunjung Beri Konfirmasi, BEM REMA Disegel
Oleh Rani Herlina
Bumi Siliwangi, isolapos.com – Selasa malam selepas maghrib, (28/2), segerombolan mahasiswa tiba-tiba datang dan menutup sekretariat BEM REMA dengan beberapa batang bambu. Seorang anggota BEM yang masih berada di dalam sekretariat kemudian mematikan lampu dan mengunci sekretariat. Setelah anggota BEM itu meninggalkan sekretariat, pintu sekretariat kembali ditutup menggunakan batang bambu. Anggota BEM tersebut sempat berusaha menyingkirkan batang bambu yang menutupi akses masuk ke sekretariat, namun dihadang oleh Tyas Azis Arifin, seorang mahasiswa yang terlibat dalam aksi penyegelan.
Tah berhenti sampai di situ, barang-barang yang ada di sekitar sekretariat BEM seperti tempat sampah dan kursi digunakan para mahasiswa ini untuk menutup akses masuk ke sekretariat BEM. Kemudian, salah satu mahasiswa menempelkan selembar kertas bertuliskan ‘RESHUFFLE ATAU SEGEL’ di jendela sekretariat BEM.
Tidak ada perlawanan dari anggota BEM yang berada di sana. Ia hanya berdiri di depan sekretariat BEM selagi Tyas yang berdiri tak jauh darinya memberi instruksi pada temannya. “Neangan paku euy!” serunya.
Tidak lama kemudian, seorang mahasiswa datang membawa paku dan palu. Para mahasiswa itu kemudian menyingkirkan bangku dan tempat sampah yang digunakan untuk mengakses pintu masuk sekretariat BEM dan memasang bambu di pintu sekretariat menggunakan paku. Di sisi lain, seorang mahasiswa menuliskan ‘TIDAK RESHUFLE KAMI SEGEL #BEMsehat’ di selembar spanduk yang kemudian dipasang di samping pintu sekretariat.
Aksi penyegelan ini merupakan buntut dari tidak adanya konfirmasi dari pihak BEM mengenai kepastian apakah akan dilakukan reshuffle atau tidak. Tuntutan reshuffle dari beberapa mahasiswa muncul karena adanya seorang ketua himpunan yang menjabat sebagai menteri. Hal ini dianggap tidak ideal, karena setiap ketua himpunan otomatis menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM).
Tyas mengungkapkan bahwa aksi penyegelan ini dilakukan atas nama pribadi. “Ini bukan atas nama senat FPIPS. Ini atas nama saya secara pribadi karena saya memprotes ini bukan atas nama senat, tapi atas nama pribadi. Jadi siapa aja yang mau ikut, ya boleh. Saya juga tidak menginstruksikan pengurus senat untuk ikut menyegel ini.” Katanya.
Sekitar pukul 19.45, Presiden BEM REMA, Ahmad Fauzi Rizwan, dan beberapa anggota lainnya tiba di gedung PKM. Terjadi diskusi yang cukup alot antara pihak BEM dan pihak mahasiswa. Kedua pihak saling beradu pendapat dan pandangan, hingga akhirnya diskusi selesai pada pukul 19.45.
Ketika hendak dimintai keterangan mengenai aksi penyegelan ini, Ahmad Fauzi menolak dengan alasan hendak berdiskusi dengan anggota BEM lainnya. “Nanti aja Kamis.” Ujar Fauzi.