Yoyon: UPI, Standing Out Karena Missleading
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Salah seorang bakal calon rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Yoyon Irianto Bahtiar mengatakan, jati diri pendidikanlah yang seharusnya diutamakan oleh universitas yang berjargon pendidikan ini. “Saya ingin mengembalikan UPI kepada jati diri pendidikan yang sebenarnya, juga sistem dan manajemen harus dirubah supaya jelas dan bertitik tolak kepada nilai-nilai pendidikan,” kata Yoyon saat isolapos.com temui di ruang kerjanya, Rabu (07/04).
Yoyon merupakan seorang dosen Administrasi Pendidikan UPI yang siap maju dalam perebutan posisi rektor UPI periode 2010-2015. “Peluang untuk naik menjadi rektor itu kan terbuka lebar, dari pada orang luar yang naik, kenapa tidak orang dalam dulu yang tahu bagaimana seluk beluk UPI,” ujarnya.
Yoyon mengakui bahwa dirinya tidak terlalu ambisius untuk memenangkan pemilihan tersebut. “Obsesi saya bukan jadi nomor satu, tapi saya ingin merubah sistem UPI yang carut marut ini,” ujar dosen yang biasa dipanggil Abah ini.
Yoyon memberikan kritikan dalam kepemimpinan Sunaryo Kartadinata selama ini. “UPI saat ini seharusnya bisa memfasilitasi kegiatan mahasiswa selama 24 jam, dosen-dosen diberikan fasilitas untuk mengembangkan penelitiannya, tapi kenyataannya tidak seperti itu,” jelasnya. Di perguruan tinggi lain, kata Yoyon kegiatan mahasiswa bisa 24 jam, tapi di UPI dibatasi.
Yoyon melanjutkan, selama ini dosen dan mahasiswa hanya dijadikan objek dan tidak dilibatkan dalam kebijakan yang ada di UPI, malah tereliminasi. “Kalau tidak ditunjang dengan civitas akademika (dosen dan mahasiswa-red) maka bukan jadi Leading and Outstanding tapi malahan akan jadi Standing Out karena Missleading,” ujarnya sambil tertawa.
Mengenai struktur UPI yang dianggap tidak proporsional oleh kalangan dosen dan karyawan UPI, juga dikomentari oleh Yoyon. “Ini malah terlihat gemuk di atas, dan ramping di bawah,” ungkapnya. Akibatnya, kata Yoyon yang di atas kerjanya rapat dan yang dibawah keteteran. “Saya merasa gerah melihat sistem UPI seperti ini,” sambungnya.
Ditanya kemungkinan mendapatkan dukungan dari anggota Majelis Wali Amanat (MWA), Yoyon berujar, “Saya didorong sama pak Astim (salah satu anggota MWA-red) dan kawan-kawan di jurusan untuk mencalonkan diri.” Tapi dia mengakui, banyak kawan-kawannya meragukan kemenangan dalam pemilihan rektor mendatang. “Saya mah bukan karena pengen banget jadi rektor, tapi untuk meramaikan pemilihan saja,” candanya. [Isman R. Yusron]