Bukan Tanah Sendiri
Oleh: Syahril Sugianto
*) Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia 2016
ini saat busur meluncur menusuk
kau berujar tentang kota tua di utara
tempat gaduh menjadi ludah yang tumpah
dibuatnya dataran ini runtuh menyentuh tanah
kita berebut hasil curian yang sudah kadaluarsa,
mengumpat manusia di centrum kota, menaiki sepur
ke Surabaya, mengumpan anjing dengan tulang selangkang
reruntuhan abad kuno menghembuskan bau menyeruak, muak
saat sikut mengelus halus bahu, dan tapak kaki membuat cap di muka
-untuk tiap jalan yang kau lalui menuju tempat perhentian mu di hutan