G2PU Tuntut Universitas Tegas
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Gugatan Plagiarisme (G2PU) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar aksi di depan bekas gedung pentagon, Jum’at (9/3). Aksi yang tergabung dari beberapa UKM dan Himpunan Mahasiswa Jurusan ini, bertujuan agar pihak universitas lebih bertindak tegas dalam menyikapi kasus plagiarisme yang menimpa tiga dosennya.
Ketua aksi G2PU, Aldi Febrian menjelaskan, bahwa tidak tegasnya UPI dalam menindak pelaku plagiarisme akan berdampak pada tercorengnya nama UPI sendiri di masyarakat. “Dampak dari semua ini kan pada semua civitas akademik juga,” tutur Aldi saat di temui di sela-sela aksi.
Aldi menambahkan, salah satu tuntutan dalam aksi kali ini yaitu untuk menghidarkan UPI dari moratorium yang akan dikeluarkan Dikti. Moratorium tersebut berisi pelarangan pengajuan kenaikan pangkat dan pengajuan guru besar untuk para dosen UPI selama satu tahun.
Aksi yang berlangsung selama 2 jam tersebut menghasilkan 3 tuntutan kepada pihak UPI yaitu, para pelaku plagiat meminta maaf pada publik dan mengundurkan diri secara terhormat sebagai PNS sesuai aturan yang berlaku, Senat Akademik melakukan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat, dan mengajukan pencabutan moratorium dan jangan biarkan dosen lain menjadi korban dan berdampak pada akreditasi.
Jika pihak UPI tidak melaksanakan tuntutan tersebut, G2PU akan menggalang aksi lebih besar. “Petisi dosen agar mendukung gerak mengeluarkan sanksi tegas para pelaku plagiarisme,” tegas Aldi.
Sementara itu, agar pihak Dikti tidak mengeluarkan moratorium terhadap UPI, G2PU akan mengirimkan surat tentang permohonan untuk tidak memberikan sanksi tersebut kepada UPI. “Yah kita melakukan langkah preventif saja”, ujar Aldi mengakhiri. [Resti Sri Cahyati]