Puisi: Variasi Laut
1
Kau seperti penyu-penyu yang menanggalkan sepi dari tempurung perasaanku.
Di atas perahu, langit kulit kerang menyerupai mataku yang bergetar.
Sambil menghisap aroma sesaji yang begitu kasar. Ombak-ombak kecil
merusak halusinasiku tentang pertemuan perantauan dan pulau
yang dihuni seribu pengkhianatan.
2
Bahasa perempuan ibarat cinta yang mentah dalam sesaji.
Di laut ini, pernah kubayangkan cahaya seperti lidah pisau menusuk kulitku.
Selalu saja orang-orang dengan kepala
dan mata yang berantakan
memusuhi tempatku mematung.
Para camar berkapi menuju kedalaman mataku
angin merakit ingatan, kenangan serta merta
terajut bagai awan-awan kismis yang berbisik.
3
Aku duduk setia seperti perahu, menunggu langit kusut
mengejar masa lalu, laut yang gelisah
khas dengan segala kesedihannya
mengalir di antara ajal dan masa depan anak-anakku.
Tapi kau telah melepas setiap kebatan.
Seperti seseorang yang pernah aku lupakan.
2012
Wishu Muhamad mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, angkatan 2010