Simulasi Sidang ASEAN, Diplomasi yang Membumi
Oleh: Irma K
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Universitas Pendidikan Indonesia menjadikan Auditorium Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) UPI untuk menyelenggarakan Simulasi Simposium Sidang ASEAN dengan tema ”ASEAN Common Time Zone”, Rabu (2/6). Tema ini dipilih karena pernah menjadi tema untuk simposium yang sesungguhnya tahun 2014 lalu.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI selaku pihak penyelenggara menyebutkan, tujuan kegiatan ini untuk menambah pengalaman bagi 100 peserta dapat memahami bagaimana proses sidang diplomasi. “Jadi seperti diplomasi yang membumi,” ucap Aditya Kardin, Caretaker Subdit Kerjasama Jasa Ekonomi Kemenlu RI.
Lebih lanjut, Aditya memaparkan bahwa sebuah perjanjian yang diangkat atau diresmikan oleh ASEAN memiliki proses yang bermulai dari sidang ASEAN. Sehingga, ia berharap jika mahasiswa bisa mengetahui bagaimana sebuah perjanjian dibuat, maka mereka bisa berkontribusi memberi masukan atau rekomendasi.
Dalam seminar yang dipandu oleh Aditya, peserta sidang diberi kesempatan untuk menjadi delegasi salah satu negara anggota ASEAN. Selanjutnya, masing-masing delegasi negara akan diberikan gambaran terkait tema. Hingga akhirnya dibawa ke dalam suasana sidang yang menantang mereka untuk aktif menyampaikan pendapat, bernegosiasi, berlatih menerima pendapat orang lain, serta berkompromi dalam sidang.
“Peserta sidang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya terkait ASEAN Common Time Zone. Seperti mengenai adanya persamaan waktu, karena sekarang ada GMT +8, GMT +7. Maka dengan adanya simulasi ini, delegasi negara-negara di ASEAN akan berembuk tentang keputusan apakah baiknya disamakan tetap seperti sekarang atau bagaimana,” ungkap panitia simulasi sidang, Rahmat Hidayat, Mahasiswa Pendidikan Akuntansi UPI. []
Redaktur : Restu Puteri