Kamda UPI Unjuk Budaya Lokal
Oleh: Reza A. Pratama
Bumi Siliwangi, isolapos.com– Pernak-pernik hiasan mewarnai hiruk-pikuk Art and Sport Performance Day Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dari iring-iringan kostum unik sampai unjuk gigi kebudayaan, menjadi daya tarik utama dari acara yang dimulai Selasa (18/10) pagi pukul 8.00 di Bumi Siliwangi ini.
Konvoi dari civitas UPI ini tidak hanya diisi oleh fakultas dari Bumi Siliwangi saja namun juga dari Kampus Daerah (Kamda) UPI. Mereka saling unjuk gigi melalui performa seni dan olahraga. Beberapa Kamda yang jauh-jauh datang dari berbagai daerah seperti Kamda Tasikmalaya dan Serang pun tidak kalah memikat dengan menunjukan ciri khasnya.
Kamda Tasikmalaya misalnya, dengan kostum hijau mencolok dan properti yang didominasi warna-warna cerah, kontingen yang diwakili sepenuhnya oleh karyawan dan dosen dari UPI Tasikmalaya ini tidak kalah dengan performa mahasiswa.
Popon Nuraeni, Wakil Direktur UPI Tasikmalaya menceritakan, timnya sudah berangkat dari pukul tiga pagi untuk menuju Bumi Siliwangi dan telah melakukan beberapa persiapan sekalipun banyak kesibukan di kampusnya. “Karena Tasik lagi ISO latihan cuma dua hari tapi alhamdulillah bisa menampilkan yang terbaik,” katanya.
Sama halnya dengan Tasikmalaya, kontingen dari Kamda Serang juga unjuk gigi dengan berbagai budaya lokal yang selama ini jarang terekspos. Heri Hendriawan, salah satu staf pengajar UPI Serang memaparkan, timya membawa kebudayaan seperti Pepetan Wewe, Panjang Mulud, dan Pencak Silat ke dalam euforia Dies Natalis UPI ini.
Encep Supriatna, Wakil Direktur Kamda UPI Serang turut menjelaskan, kebudayaan yang diambil adalah budaya lokal yang representatif. Budaya seperti Panjang Mulud yang sering diadakan ketika Maulid Nabi dan Pencak Silat yang merupakan ikon bela diri Serang diusung menjadi pertunjukan utama.
Encep juga menjelaskan budaya seperti Pepetan Wewe-boneka besar dari kandang ayam dengan pernak-pernik Ondel-ondel Jakarta itu diakuinya sebagai budaya asli Serang. “Ini pembuatannya cukup lama sekitar satu bulan juga pernah dipakai waktu Ultah Serang,” jelasnya.
Akhirnya, Encep mengungkapkan harapannya untuk Dies Natalis UPI. “Saya mendukung juga mengapresiasi agar silaturahmi antara UPI makin terjalin, juga ketimpangan-ketimpangan yang ada semoga dihilangkan juga sekat struktural fungsional dan sebagainya harus mulai diminalisir,” ungkapnya.[]
Redaktur: Prita K. Pribadi