Pernyataan Sikap Aliansi Mahasiswa UPI terhadap Kasus Penggusuran Kebon Jeruk
Geliat ketidakadilan yang menimpa rakyat tertindas berlangsung seakan tiada hentinya. Konflik antara warga Kebon Jeruk dengan PT.KAI masih saja bersikeras untuk merebut lahan yang sudah ditempati warga selama puluhan tahun. Dengan tanpa rasa kemanusiaan, 1.143 personil pro penggusuran, datang beramai-ramai pada 26 Juli 2016 ke Jalan Stasiun Barat, RT. 03, RW. 02, Kel. Kebon Jeruk, Kec. Andir, Kota Bandung, untuk mengusir warga Kebon Jeruk dari lahan tinggalnya, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Suasana menjadi mencekam seketika. Ketua RW 02 telah berupaya untuk bernegosiasi dengan pihak PT. KAI untuk menunda pelaksanaan penggusuran paksa tersebut, namun, permintaan tersebut ditolak secara sepihak, tanpa mementingkan nasib warga setempat. Perabot warga dipindahkan dengan paksa dari dalam kios ke dalam truk helper.
Peristiwa tersebut telah menyisakan luka mendalam bagi warga Kebon Jeruk. Peristiwa tersebut juga telah merenggut warga Kebon Jeruk dari tempat tinggal dan mata pencahariannya yang beragam. Meski harapan sempat muncul dengan dimenangkannya persidangan oleh warga Kebon Jeruk pada 31 Mei 2017. Kemenangan tersebut tidak didapat dengan mudah oleh warga Kebon Jeruk. Berbagai cara telah dilakukan, baik secara hukum, maupun aksi-aksi demonstrasi. Namun, rupanya warga Kebon Jeruk tak henti-hentinya mendapat intimidasi hingga tekanan perampasan hak tinggal dari PT.KAI. Rencananya, 19 Juli 2017, PT.KAI akan kembali melaksanakan usaha pengusiran, lewat diberikannya surat peringatan 1 pengosongan lahan kepada warga Kebon Jeruk. Dalam surat tersebut mengancam warga untuk mengosongkan lahan, paling lambat tanggal 19 Juli 2017.
Pada tanggal, 18 Juli 2017, perwakilan warga Kebon Jeruk, datang untuk menemui kawan-kawan mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia, untuk meminta pertanggungjawaban atas peran yang disandang mahasiswa. Diskusi berlangsung tepat pukul 16.00. Para perwakilan warga, bertukar keresahannya terkait nasib buruk yang kini melanda.
Diskusi diakhiri dengan sikap untuk turut ambil andil membantu perjuangan warga Kebon Jeruk, dan menolak tindakan represi yang dilancarkan pihak PT.KAI. Oleh karena itu, Kawan-kawan Aliansi Mahasiswa UPI sepakat untuk melakukan aksi bersama warga Kebon Jeruk pada 19 Juli 2017. Dengan ini, Aliansi Mahasiswa UPI menyatakan sikap mengecam dengan keras tindakan tak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh pihak PT. KAI, dan mendukung sepenuhnya perjuangan warga Kebon Jeruk, dengan turut menggalang aksi bersama warga.[]