Menggonggong adalah Bakat Alami
Oleh Dzahban Jodhie
Judul: Bakat Menggonggong
Penulis: Dea Anugrah
Penerbit: Buku Mojok
Halaman: 120 halaman
Cetakan: Pertama, Agustus 2016
Dalam kumpulan cerita pendek yang masuk kedalam Kasula Sastra Khastulistiwa, Dea Anugrah mempekerjakan seorang juru kisah yang cerewet, sok tahu, sinis, dan kadang tak patut dipercaya. Sang narator membingkai pelbagai momen dalam hidup, mulai dari masalah rumah tangga hingga situasi hidup-mati dalam perang.
Rik, temanku, adalah penulis yang bagus dan manusia yang baik tetapi tolol. Ia adalah penulis yang bagus dan manusia yang baik tetapi tolol dan akhirnya mati karena paru-parunya berair. Ia adalah penulis yang bagus dan manusia yang baik tetapi tolol dan akhirnya mati karena paru-parunya berair, dua tahun lebih cepat daripada perkiraanku. Ia adalah penulis yang bagus dan manusia yang baik tetapi tolol dan akhirnya mati karena paru-parunya berair, dua tahun lebih cepat daripada perkiraanku, tanpa pernah dipedulikan orang. – Kisah Sedih Kontemporer
Adapula Kisah Sedih Kontemporer lain yang berisikan percakapan seorang penyair yang SMS mantan pacarnya namun tidak dibalas-balas. Setelah lama menunggu balasan sang mantan, si penyair terus mengirim puisi-puisi. Hingga akhirnya sang mantan menjawab SMS dan, yang paling menohok adalah ketika sang mantan meminta vote untuk bayinya yang mengikuti kontes.
Sebelum sampai ke sana, ada percakapan SMS antara penyair dan sang mantan ada nafas guyonan yang menyentil.
Kemarin aku cuma tiba-tiba ingat omonganmu
Yang mana
Titit bule biasa aja
Hahahahaha. Dengar dari siapa aku ngomong begitu? Yakin punyamu cukup untuk disebut ‘biasa aja’? :P
Menurut yang barusan sih mantap. Kaget dia. “Lho, Mas, kok bisa muter di dalem?” katanya. Hahaha… – Kisah Sedih Kontemporer (IX)
Ada kesan bahwa ia menggunakan bermacam-macam teknik penceritaan hanya untuk menyenangkan dirinya sendiri. Ia tidak berusaha kelewat keras buat menjerat pembaca.[]