Mahakontroversi Iqbaal Ramadhan dan Peluang Sastra Mulai Dibaca

610

Oleh: Rio Tirtayasa

*) Mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2015

Belakangan ini khalayak umum di Indonesia dihebohkan dengan novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer yang akan diproduksi menjadi film. Bukan tanpa sebab, film ini menjadi pro dan kontra lantaran Iqbaal eks Coboy Junior ini akan menjadi pemeran dari tokoh Minke. Film ini juga disutradarai oleh Hanung Bramantyo yang akan mulai digarap bulan Juli.

Di media sosial banyak sekali cacian terhadap rencana pembuatan film ini. Bahkan di Twitter menjadi trending topik selama sehari semalam. Hal yang menarik adalah novel Bumi Manusia mulai menjadi perbincangan di khalayak umum, bukan cuma di perbincangan di orang-orang pencinta sastra saja. Semua berkat Iqbaal, publik mulai kembali membicarakan sastra.

Bukan cuma Iqbaal, bahkan Hanung pun membuat pernyataan tentang Minke yang menjadi hujatan khalayak umum. “Pada saat itu Eropa kemajuannya luar biasa. Baik teknologi dan fashion, itu yang dilawan oleh Minke. Itu persis sama anak milenial itu. Menjadi global yang diidam-idamkan saat ini. Saya tidak perlu kasih buku tebal ke Iqbaal, tinggal pakaikan baju adat yah jadilah Minke,” kata Hanung yang dilansir dari dream.co.id

Tidak sampai sana, Prof. Ariel Heryanto bahkan mengkritik sikap Hanung dan mempertanyakan apa sutradara tersebut pernah membaca novel Bumi Manusia atau tidaknya.

“Kita nggak menilai film kog. Cuma kaget berat dengan pernyataan HB di media yang sudah diterbitkan untuk pubik,” tambahnya dalam kicauan Twitter.

Dan yang terakhir, ada sebuah akun di media sosial yang mungkin bagian dari fans Iqbaal membuat peryataan mengejutkan semua pihak. “Lagian Pramoedya itu siapa sih? Cuma penulis baru terkenal kayaknya.. masih untung dijadiin film, dan si Iqbaal mau menarin karakternya.. biar laku bukunya,” tulis sebuah komentar di media sosial.

Banyak hujatan yang terlontar dari khalayak umum kepada komentar akun itu. Padahal sebenarnya pemilik akun itu juga tidak salah karena memang pada dasarnya Indonesia minim literasi. Seharusnya khalayak umum bukan nyinyir atau bahkan menghujat habis-habisan pemilik akun tersebut. Tapi memahamkannya tentang apa yang pemilik akun tersebut tidak ketahui.

Alih-alih menjadi perdebatan pro dan kontra yang tiada habisnya sampai saat ini, film ini akan tetap diproduksi.

Hmm, yang sebenarnya terjadi juga adalah banyak khalayak umum yang kecewa dengan tidak dipilihnya Reza Rahardian atau Nicholas Saputra sebagai pemeran Minke. Menurut mereka kedua aktor tersebut lebih pantas menjadi pemeran Minke daripada Iqbaal. Tidak ada yang benar dan salah dari argumen warganet ini.

Sebenarnya ada ketakutkan khalayak umum dari rencana film adaptasi novel Bumi Manusia yang berkelas nobel ini. Film tersebut akan menjadi film picisan dengan cinta-cintaan remaja kekinian berlatar zaman kolonial yang akan menjatuhkan novel legendaris tersebut.

Terlebih jika dilihat dari citra Iqbaal sendiri yang penuh dengan dunia cinta-cintaan. Sejak kecil ia bergabung dengan grup musik Coboy Junior yang lagunya banyak tentang cinta anak remaja. Belum lagi ia bermain film Ada Cinta di SMA pada tahun 2016 lalu, dan yang terakhir ia bermain di film Dilan 1990 pada tahun ini.

Terlepas dari kekhawatiran hal tersebut, mungkin saja ini bisa menjadi titik balik dari tingkat literasi negara ini yang menempati peringkat 60 dari 61 di dunia. Bukan tanpa sebab, kita tahu bahwa masyarakat Indonesia gemar mengikuti hal yang sedang ngetrend.

Sebagai contoh beberapa waktu lalu setelah dirilisnya film AADC 2 banyak masyarakat yang memulai mengikuti Rangga dengan berpuisi. Atau dari film 5 Cm masyakarat juga mulai mendaki gunung-gunung. Atau bahkan mulai menggunakan jaket Dilan, dan membuat TTS sebagai hadiah. Dan bagaimana jika setelah film ini dirilis, masyarakat mulai memakai baju adat khas Jawa. Eh maksudnya mulai membaca karya-karya sastra.

Kita sendiri lihat bagaimana setelah rilisnya AADC 2 karya sastra puisi Aan Mansyur mulai laku dan dibaca masyarakat. Bagaimana jika karya-karya Pram mulai dibaca kembali. Atau bahkan 6,8 juta pengikut Instagram atau sekitar 2,5% penduduk Indonesia yang didominasi anak-anak milenial bahkan generasi Z mulai membaca karya sastra. Itu baru akun instagram, belum berjuta-juta pengikut dari akun sosial media Iqbaal lainnya. Setidaknya ketika UNESCO melakukan penelitian mengenai minat baca selanjutnya Indonesia naik beberapa peringkat. Semoga saja.

Memang tidak ada habisnya jika terus dibahas tentang akan difilmkannya novel Bumi Manusia ini, toh keluarga dari Pram sudah setuju untuk diadaptasi ke film.

Nah yang ditunggu dari film ini bagaimana tokoh Annelies Mellema yang akan diperankan Mawar Eva De Jongh ini. Ya setidaknya gambaran tokoh Annelies yang cantik, kekanak-kanakan dan tidak punya teman ini tidak jadi perdebatan. Bagaimana tidak, toh melihat rupanya saja sudah membuat hati adem-ayem. Setidaknya ia tak punya citra sejak kecil seperti Iqbaal. Ya salam.[]

Tulisan ini sepenuhnya tanggungjawab penulis yang bersangkutan.

Comments

comments