IKA UPI Akan Gelar Kongres ke-4 dan Seminar Nasional
Bandung,IKA UPI-
lkatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA-UPI) akan menggelar tiga kegiatan dalam rangkaian Kongres IV pada Sabtu, 26 Maret 2011 mendatang. Kegiatan meliputi seminar nasional, pemberian penghargaan bagi guru berdedikasi, dan kongres itu sendiri. Seluruh kegiatan tersebut akan digelar secara bersamaan di Ballroom Savoy Homann Bidakara Hotel, Jalan Asia Afrika No. 112 Bandung, Jawa Barat.
Ketua Panitia Kongres IV IKA UPI Didin Saripudin menjelaskan, Kongres IV ini merupakan sebuah upaya untuk memperkuat struktur organisasi dan manajemen kelembagaan serta program kerja IKA UPI untuk periode lima tahun ke depan (2011-2016). Upaya ini dianggap penting agar alumni UPI menguatkan kembali peran strategisnya dalam upaya pemberdayaan dan peningkatan mutu, profesionalisme , dan kesejahteraan guru yang nota bene merupakan profesi sebagian besar alumni UPI.
“Penguatan posisi, peran, dan kesejahteraan guru dalam proses pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab dan spirit utama perjuangan IKA UPI ke depan. Secara historis, peningkatan kesejahteraan guru di Indonesia setelah keluar kebijakan sertifikasi guru tidak terlepas dari peran PGRI dan IKA UPI dalam mendorong agar alokasi anggaran di APBN maupun APBD sebesar 20 persen. Ini adalah bagian terpenting dari babak perjuangan PGRI dan IKA UPI dalam memperjuangkan nasib para alumninya. Posisi dan peran guru dalam proses pendidikan nasional Indonesia itu sangat sentral sehingga penghargaan yang layak patut diberikan kepada mereka,” papar Didin.
Sejalan dengan spirit tersebut, papar Didin, IKA UPI akan merangkai kegiatan kongres dengan seminar nasional dengan mengusung tema “Menggagas Profil Guru Masa Depan.” Didin merinci, guru masa depan sebagaimana dimaksudkan dalam tema tersebut merupakan idealisasi postur guru modern yang mampu berperan sebagai planner, innovator, motivator, dan curriculum developer.
Sebagai planner, papar Didin, guru masa depan memiliki program atau perencanaan kerja yang jelas terutama bagaimana setiap proses pembelajaran (learning process) dilakukan berhasil maksimal dan bagaimana rencana yang dilakukan bisa diterapkan secara baik. Sebagai inovator, guru masa depan mesti memiliki kemauan (will) untuk melakukan pembaharuan terkait dengan pola pembelajaran, metode mengajar, media pembelajaran, sistem dan alat evaluasi, serta nurturant effect lainnya.
“Sebagai motivator, guru masa depan harus memiliki motivasi untuk terus belajar dan belajar karena sejatinya setiap orang termasuk guru bukan sesuatu yang sudah jadi tetapi proses untuk terus menjadi (process of becoming). Sebagai motivator, guru juga harus memberikan motivasi atau dorongan kepada para peserta didik untuk belajar dan terus belajar agar target pembelajaran, cita-cita serta harapan mereka dapat tercapai melalui proses belajar yang efektif dan produktif. Sementara sebagai curriculum developer, guru masa depan juga menjadi agen perubahan atas kurikulum pembelajaran yang sudah tidak lagi mampu merespons tantangan zamannya,” ungkap Didin.
Didin menjelaskan, seminar akan menghadirkan narasumber Wakil Menteri Pendidikan Nasional Prof. Fasli Djalal, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan Ph.D, Ketua PGRI Dr. Sulistyo, M.Pd. dan pakar pendidikan UPI Prof. Dr. Aim Abdulkarim. Selain mendapat paparan makalah dari narasumber, peserta juga akan mendapat tambahan paket makalah kependidikan dari sejumlah pakar pendidikan nasional. “Panitia tidak memungut biaya apa pun kepada peserta,” tambah Didin.
Agenda penting lainnya adalah pemberian IKA UPI Awards berupa pemberian penghargaan “Guru Berdedikasi”. Berdedikasi dimaknai sebagai sebuah bentuk komitmen teguh untuk menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik. Dalam hal ini, parameternya tidak lagi mengacu kepada prestasi-prestasi formal, melainkan lebih kepada totalitas pengabdian.