BEM Rema UPI Kembali Mengadakan Kajian Tentang Parkir

72

 

Bumi Siliwangi, isolapos.com-

Kamis (14/4), Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM Rema) mengadakan kajian di aula gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang dihadiri oleh sejumlah mahasiswa. Kajian tersebut membahas mengenai peraturan rektor UPI No 2050/UN40/HK/2011 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan fasilitas penyimpanan kendaraan bermotor di lingkungan kampus UPI yang disahkan tanggal 24 Maret 2011.

Adanya peraturan tersebut memicu berbagai macam reaksi para peserta pada kajian itu. Akibatnya, para peserta tak terkecuali mahasiswa pascasarjana menyatakan keberatan dengan adanya peraturan ini.

Keberatan muncul karena dalam peraturan itu tersirat bahwa setiap pengendara kendaraan bermotor yang menggunakan fasilitas peyimpanan kendaraan di kawasan kampus UPI akan dikenakan disinsentif. Disinsentif yang dimaksud ialah setiap pengendara kendaraan bermotor harus membayarkan sejumlah uang atas penggunaan fasilitas penyimpanan kendaraan bermotor . “Kenyamanan dan fasilitas itu sudah menjadi hak mahasiswa tanpa harus membayar,” tegas Presiden BEM Rema UPI, Ali Mahfud.

“Saya pikir tidak etis jika UPI memungut receh dari mahasiswa sedangkan tidak jelas sistem keamanannya seperti apa dan fasiltas yang akan kami dapat apa,” ujar Wakil Presiden BEM REMA UPI, Riki Ardianto.

Ketua umum Unit Pers Mahasiswa (UPM), Siti Haryanti, mengungkapkan bahwa UPI tidak perlu mengeluarkan dana ratusan juta untuk meningkatkan keamanan kendaraan jika tingkat keamanan di UPI masih stabil. “Dari data yang saya dapat pada tahun 2009 hanya 4 motor yang hilang, 2010 13 motor yang hilang,” ungkap Siti saat kajian berlangsung.

“Mengingat banyaknya kendaraan yang masuk di UPI jumlah kehilangan tersebut tergolong wajar,” tambahnya.

Kajian tersebut menghasilkan kesepakatan untuk menggelar mimbar kultural pada 18 April 2011 dan aksi penolakan parkir berbayar pada 26 april 2011. “Sudah 2 kali kita dipecundangi dalam audiensi dan sekarang saatnya kita aksi,” ujar Ali mengakhiri. [Lia Anggraeni/Resti S Cahyati]

Comments

comments