Kampanye Anti Korupsi Melalui Film

64

Diskusi film Kita versus Korupsi (Dari kiri ke kanan) Pemilik yayasan Al-Ma'soem, Sutradara Chairun Nisa, para pemain tokoh Eci dan Ola, Produser Teten Masduki, Budayawan Kang Acil dan perwakilan KPK Indra, di Auditorium FPMIPA UPI, Rabu (11/4)

Bumi siliwangi, isolapos.com,-

“Film ini sebagai bentuk penyadaran masyarakat, korupsi harus diperangi oleh semua kalangan masyarakat,” ujar Teten Masduki, produser film Kita versus Korupsi.

Menurutnya film yang berdurasi 75 menit ini menyajikan nilai-nilai kejujuran untuk melawan tindakan korupsi di kehidupan sehari-hari yang biasa dilakukan oleh masyarakat.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara nonton bareng film Kita versus Korupsi di Auditorium Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Rabu (11/4).

Film yang dibintangi artis-artis termana seperti Tora Sudiro dan Nicholas Saputra ini terbagi menjadi empat bagian yaitu Rumah Perkara, Selamat siang, Risa !,  Aku Padamu, dan Psstt Jangan Bilang Siapa-Siapa. Setiap bagian menggambarkan tindakan korupsi yang begitu dekat dengan masyarakat. Selain itu, terlihat jelas bagaimana semangat anti korupsi menghiasi setiap karakter tokoh-tokohnya.

Contohnya, karakter Gita yang teguh untuk tetap bertindak jujur dan bersih dalam bagian film yang berjudul Psstt Jangan Bilang Siapa-Siapa. Chairun Nisa, sutradara film ini telah sukses mengemas tindakan-tindakan korupsi yang mungkin memang biasa dilakukan di kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya, seorang guru yang memberikan nilai A pada murid-murid yang membeli buku karangannya.

Nisa mengatakan, bahwa film Psstt Jangan Bilang Siapa-Siapa ini berangkat dari pengalaman pribadinya saat disekolah dulu. Ia menambahkan bahkan mungkin semua orang pernah mengalaminya. “Kita semua pernah menjadi pelaku korupsi, yang paling penting itu perubahan,” jelas Chairun Nisa kepada isolapos.com.

Ia pun berharap, agar film Kita versus Korupsi ini banyak ditonton orang. Tujuannya untuk menciptakan sikap optimis pada masyarakat, bahwa banyak orang Indonesia yang bisa berprestasi tanpa harus korupsi. “Saya harap film ini ditonton banyak orang dan jangan pesimis,” ujarnya.

Film Kita versus Korupsi ini, rencananya akan tayang di televisi swasta saat hari anti korupsi. Diharapkan, dengan adanya film ini bisa mengembalikan nilai kejujuran dan keadilan pada masyarakat yang kini telah kalah oleh sikap hedonisme dan keserakahan. [Melly A Puspita]

Comments

comments