Doa Bersama Untuk Ismi

167

Bumi siliwangi, isolapos.com,-

Ismiati Sunarto, salah satu korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 pada 9 Mei 2012 lalu merupakan sosok yang pendiam dimata dosen-dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).  “Ismi itu tipe orang yang tidak banyak bicara,” kata Sugihartono, staf pengajar Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, Rabu (23/5).

Meski pendiam, menurut Sugihartono, Ismi sangat menyukai tantangan. Ini terlihat ketika Ismi mengikuti mata kuliah Kewirausahaan. Ismi terihat semangat saat diberikan tugas untuk berbisnis. “Ketika ada sesuatu yang menantang untuk dilakukan, dia langsung bergerak,” kata Sugihartono pada isolapos.com.

Pihak Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang pun menggelar do’a bersama di Auditorium Lantai 3 Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, UPI pukul 9 pagi tadi. Acara itu dihadiri sejumlah mahasiswa, alumni, dosen, pejabat tingkat fakultas dan universitas, dan perwakilan dari crew Trans Tv. Menurut Sugihartono, banyak orang yang menyayangkan kepergian Ismiati, terutama dari kalangan dosen wanita. “ketika teringat Ismi, banyak yang menangis,” kata Sugihartono.

Doa bersama ini juga diperuntukan bagi Nisa Silmi, mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Jepang yang meninggal pada Maret 2011 lalu akibat penyakit jantung. Sugihartono mengatakan bahwa Nisa, yang juga merupakan teman seangkatan Ismi, meninggal dunia ketika sedang menyelesaikan skripsinya. “ya ini sebagai bentuk formal kepedulian kami,” ujar Sugihartono.

Rencananya pihak jurusan akan pergi berkunjung ke rumah Ismi di Serang, Banten pada hari Minggu, 27 Mei 2012. Sekitar 30 orang yang terdiri dari perwakilan jurusan, alumni, dan pihak universitas akan turut serta mengujungi kediaman Ismiati Sunarto. [Melly A. Puspita].

 

Comments

comments