Membingkai Harapan yang Tak Bertepi
Penulis : Okky Madasari
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal halaman : 280 hlm ; 20 cm
Tahun terbit : Februari 2012
Tentang mereka yang terusir karena iman di negeri yang penuh keindahan (Okky Madasari).
Perbedaan keyakinan bukanlah hal asing di Indonesia, yang mempunyai latar belakang bermacam-macam agama, suku, juga kebudayaan. Tapi, apakah perbedaan itu akan selalu berujung dengan sebuah kebahagiaan? Itulah yang dirasakan Maryam, seorang Ahmadiyah yang rela meninggalkan keluarga, tempat tinggal juga keyakinan.
Maryam jatuh bangun menjalani hidupnya di Jakarta, pada akhirnya ia kembali ke Lombok untuk bertemu orang tuanya. Ketika ia sampai di Lombok, ternyata rumah yang dulu ia tinggali sudah pindah. Setelah ia bertanya pada orang sekitar, ternyata keluarganya sudah pindah karena terusir.
Akhirnya ia pun bertemu dengan keluarganya. Setelah beberapa tahun dirinya tinggal di sana, pengusiran terhadap kaum Ahmadi terjadi kembali. Kali ini bukan hanya pengusiran, tapi juga pembakaran. Padahal dirinya dan kaum Ahmadi hanya ingin memiliki tempat tinggal untuk dihuni.
Begitulah novel ini meracik antara cinta, keyakinan, dan perbedaan. Novel ini merupakan sastra fiksi yang ditulis oleh Okky Madasari. Penulis mampu memadupadankan antara fiksi dan fakta. Lewat novel ini juga, kita diajak untuk menerima perbedaan yang sebenarnya, bahwa perbedaan itu bisa menjadi kedamaian semua orang.
Penulis mampu menaikturunkan sebuah konflik dalam cerita. Bahasanya yang mengalir membuat cerita dalam novel ini berjalan begitu apa adanya. Kekonsistenan penulis dalam menghadirkan tokoh Maryam dalam novel ini, mengajarkan kita agar jangan seenaknya meghakimi kaum minoritas dan merampas haknya begitu saja tanpa ada rasa keadilan. Novel ini bukan semata-mata menceritakan tentang ahmadiyahyah dari dalam, namun ada hal yang lebih dititikberatkan, yaitu tentang pembedaan perlakuan terhadap sesama warga Negara.
Meskipun begitu, ada pembolak-balikan waktu dalam cerita ini, yang akan sedikit membingungkan pembaca. Namun itulah keasyikan dalam novel ini. Selamat membaca, selamat berapresiasi !