Membingkai Harapan yang Tak Bertepi

75

Judul             : Maryam

Penulis          : Okky Madasari

Penerbit         : PT. Gramedia Pustaka Utama

Tebal halaman  : 280 hlm ; 20 cm

Tahun terbit    : Februari 2012

 

Tentang mereka yang terusir karena iman di negeri yang penuh keindahan (Okky Madasari).

Perbedaan keyakinan bukanlah hal asing di Indonesia, yang mempunyai latar belakang bermacam-macam agama, suku, juga kebudayaan. Tapi, apakah perbedaan itu akan selalu berujung dengan sebuah kebahagiaan? Itulah yang dirasakan Maryam, seorang Ahmadiyah yang rela meninggalkan keluarga, tempat tinggal juga keyakinan.

Maryam jatuh bangun menjalani hidupnya di Jakarta, pada akhirnya ia kembali ke Lombok untuk bertemu orang tuanya. Ketika ia sampai di Lombok, ternyata rumah yang dulu ia tinggali sudah pindah. Setelah ia bertanya pada orang sekitar, ternyata keluarganya sudah pindah karena terusir.

Akhirnya ia pun bertemu dengan keluarganya. Setelah beberapa tahun dirinya tinggal di sana, pengusiran terhadap kaum Ahmadi terjadi kembali. Kali ini bukan hanya pengusiran, tapi juga pembakaran. Padahal dirinya dan kaum Ahmadi hanya ingin memiliki tempat tinggal untuk dihuni.

Begitulah novel ini meracik antara cinta, keyakinan, dan perbedaan. Novel ini merupakan sastra fiksi yang ditulis oleh Okky Madasari. Penulis mampu memadupadankan antara fiksi dan fakta. Lewat novel ini juga, kita diajak untuk menerima perbedaan yang sebenarnya, bahwa  perbedaan itu bisa menjadi kedamaian semua orang.

Penulis mampu menaikturunkan sebuah konflik dalam cerita. Bahasanya yang mengalir membuat cerita dalam novel ini berjalan begitu apa adanya.  Kekonsistenan penulis dalam menghadirkan tokoh Maryam dalam novel ini, mengajarkan kita agar jangan seenaknya meghakimi kaum minoritas dan merampas haknya begitu saja tanpa ada rasa keadilan. Novel ini bukan semata-mata menceritakan tentang ahmadiyahyah dari dalam, namun ada hal yang lebih dititikberatkan, yaitu tentang pembedaan perlakuan terhadap sesama warga Negara.

Meskipun begitu, ada  pembolak-balikan waktu dalam cerita ini, yang akan sedikit membingungkan pembaca. Namun itulah keasyikan dalam novel ini. Selamat membaca, selamat berapresiasi !

Comments

comments