UPI Jamin Kebebasan UKM
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (Dirmawa), Syahidin memastikan akan memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk mendirikan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) baru dengan syarat memiliki kegiatan yang jelas. UKM yang ada saat ini dinilai masih kurang untuk ukuran yang proporsional. “Asal bisa dipertanggungjawabkan,” katanya kepada isolapos.com, Kamis (6/9).
UKM yang tercatat di Forum Komunikasi UKM sebanyak 72. Namun yang masih aktif hanya 58. Empat diantaranya adalah UKM yang baru terbentuk diantaranya Kompetitif, IBAF, Al-Qolam, dan Tadjimalela.
Syahidin menilai buka tutupnya UKM sebagai hal yang biasa. Saat ini pihaknya sedang mengecek keberadaan UKM yang masih aktif di UPI. Ia juga menghimbau agar mahasiswa tidak melulu meributkan masalah keuangan. Menurutnya, harus mandiri dalam menjalankan kegiatan organisasi.
“Perlu diubah mindset-nya, saya prihatin kalau mahasiswa yang dipikirkan uang dan uang,” ujar Syahidin.
Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi UKM, Triana Lestari, dalam waktu dekat akan mendata ulang keberadaan yang ada di UPI. Karena hasil pengamatannya banyak UKM yang tumpang tindih kegiatannya dan banyak UKM yang aktif tidak mendapatkan sekretariat. Padahal ada beberapa UKM yang memiliki sekretariat yang hanya memajang nama.
“Ada yang sudah tidak aktif dua tahun,” katanya. “Mereka yang tidak aktif dan tidak konfirmasi ke Dirmawa akan dinonaktifkan.”
Untuk menjamin UKM yang mempunyai kegiatan, FK UKM akan meminta Dirmawa membuat ketentuan baru mengenai UKM. Menurut Triana, ketiadaan standar yang jelas membuat banyak UKM yang tumpang tindih kegiatannya. “Dikhawatirkan nanti akan terlalu banyak,” tambah Triana.
Kebebasan yang diberikan Dirmawa soal pembentukan UKM, menurut Ketua Unit Kegiatan Studi Kemasyarakatan, Restu Nurwahyudin membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya, mahasiswa memiliki banyak wadah untuk menyalurkan minat dan bakatnya. Oleh karena itu, UPI harus mendukung baik dalam pendanaan maupun fasilitas.
Sedangkan dampak negatifnya, jika terlalu banyak UKM yang tumpang tindih, akan menyulitkan pergerakan mahasiswa untuk disatukan. Terkait banyaknya UKM yang vacum, Restu mengharapkan UPI bertindak tegas dengan jalan me-nonaktifkan UKM tersebut. “Namun, bukan berarti UKM harus membuat kegiatan terus menerus.” Kata Restu.[Farid maulana]