Gedung Sate Bandung, Isolapos.com-
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa Bandung beraksi di depan Gedung Sate dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, Rabu (1/5). Beberapa dari mereka merupakan anggota Unit Kegiatan Studi Kemasyarakatan (UKSK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). “Kami memang sengaja melakukan aksi di May Day ini,” ujar Ketua UKSK UPI, Kelvin Prabowo.
Dalam aksi tersebut, kata Kelvin, mereka menuntut tujuh hal pada pemerintah diantaranya, mewujudkan kedaulatan ekonomi dan politik nasional, lapangan pekerjaan yang luas dan berkualitas untuk seluruh pemuda mahasiswa, menaikkan upah buruh, menolak sistem kerja kontrak, menolak UU SJSN dan BPJS, menolak RUU Kamnas dan RUU Ormas, serta menolak kenaikkan harga BBM. “Kami sangat prihatin dengan upah yang minim bagi kaum buruh, apalagi sekarang harga kebutuhan pokok naik,” kata Kelvin pada Isolapos.com.
Hal serupa dituturkan oleh seorang buruh yang beraksi, Lastri. Ia menyayangkan upah buruh yang minim. Ia pun menuturkan, meski gaji buruh naik sekian persen, namun harga kebutuhan pokok ikut melonjak akibat naikknya harga bahan bakar minyak. “Ya jadinya percuma naik juga, kaya nol aja lah,” papar wanita yang mengaku sudah 21 tahun berkerja sebagai buruh.
Kelvin pun menyayangkan minimnya antusiasme dari mahasiswa UPI akan May Day ini. Kelvin menambahkan peristiwa ini menjadi momentum pokok dalam menggelorakan perjuangan pemuda mahasiswa. “Antusiasme dari mahasiswa UPI sangat minim sekali untuk May Day ini,” jelasnya. [Melly A. Puspita]